Bisnis.com, JAKARTA – Komite Indeks Bisnis-27 mengubah komposisi anggota indeks yang akan berlaku mulai November 2020. Volatilitas yang tinggi pada saham-saham berkapitalisasi pasar jumbo menjadi salah satu pertimbangan komite.
Berdasarkan rapat komite yang digelar pada Kamis (22/10/2020), indeks Bisnis-27 kedatangan lima emiten baru yakni PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk. (BTPS), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO).
Dengan demikian, konstituen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.(TKIM) didepak dari jajaran konstituen.
Susunan tersebut kemudian akan efektif berlaku mulai 1 November 2020 sampai dengan 30 April 2021.
Analis Bisnis Indonesia Resources Center (BIRC) Anidatul Masruroh mengatakan pandemi membuat volatilitas pasar saham menjadi tinggi apalagi saham emiten berkapitalisasi jumbo banyak dibuang oleh asing.
“Kalau dilihat dari tracking error-nya better dibandingkan dengan IHSG itu karena saham di indeks Bisnis-27 itu kebanyakan sektor consumer goods, perdagangan dan jasa, dan keuangan dengan fundamental yang baik,” jelasnya kepada Bisnis, di Wisma Bisnis Indonesia, Kamis (22/10/2020).
Baca Juga
Adapun, konstituen Indeks Bisnis-27 sebelumnya mewakili seluruh sektor kecuali sektor pertanian. Uniknya, pada evaluasi yang berlangsung hari ini, Komite Indeks kembali memasukkan AALI pada sektor pertanian.
Menurutnya, anggota konstituen Indeks Bisnis-27 mayoritas memang terdiri dari emiten berkapitalisasi besar. Dibandingkan dengan indeks LQ45 atau IDX30, risiko pengelolaan portofolio lebih baik.
“Bedanya kalau LQ45 metodologinya lebih ke likuiditas sementara kita mengedepankan kapitalisasi pasar yang besar,” sambungnya.
Namun, hal ini bukan berarti saham anggota indeks tidak likuid karena komite juga mempertimbangkan aspek free float dalam penyesuaian konstituen indeks Bisnis-27.