Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo: Pipeline Obligasi Rp38,9 Triliun, Sektor Konstruksi Dominan

Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pefindo Niken Indriarsih menyampaikan bahwa Pefindo telah mengantongi mandat pemeringkatan surat utang korporasi yang mau diterbitkan senilai Rp38,96 triliun per 30 September 2020.
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan dari sektor konstruksi dan keuangan mendominasi mandat pemeringkatan surat utang korporasi yang diterima PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) hingga akhir September 2020.

Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pefindo Niken Indriarsih menyampaikan bahwa Pefindo telah mengantongi mandat pemeringkatan surat utang korporasi yang mau diterbitkan senilai Rp38,96 triliun per 30 September 2020. Mandat tersebut berasal dari 31 perusahaan. (lihat tabel)

“[Sektor] konstruksi ada rencana penerbitan Rp5,3 triliun terdiri dari lima perusahaan, tapi kami tidak bisa disclose siapa perusahaan yang akan melakukan emisi ini karena masih dalam proses,” ujar Niken dalam paparan daring, Kamis (15/10/2020).

Hingga akhir September 2020, jumlah penerbitan surat utang secara nasional tercatat senilai Rp69,37 triliun.

Penerbitan oleh perusahaan BUMN maupun non-BUMN terpantau berimbang. BUMN menerbitkan surat utang senilai total Rp34,64 triliun sedangkan perusahaan non-BUMN senilai Rp34,72 triliun.

Berdasarkan sektornya, perusahaan multifinance paling banyak menerbitkan surat utang mencapai Rp10,85 triliun.

Berikutnya lembaga keuangan khusus menerbitkan surat utang senilai total Rp8,84 triliun dan perusahaan energi dan tenaga lsitrik senilai Rp8,54 triliun.

Adapun, penerbitan surat utang pada periode Januari - September 2020 senilai Rp69,37 triliun lebih rendah 32,64 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp102,99 triliun.

Mandat Pemeringkatan Diterima Pefindo per 30 September 2020 dan Belum Listing

 

No

Sektor

Jumlah Perusahaan

Rencana emisi (Rp miliar)

1

Konstruksi

5

5.300

2

Pembiayaan

2

4.400

3

Perbankan

4

3.950

4

Lembaga Keuangan Non Bank

1

3.252

5

Barang Konsumen

1

3.000

6

Pelabuhan

1

3,000

7

Jalan Tol

1

2.500

8

Perkebunan

1

2.225

9

Manufaktur

3

1.800

10

Multifinance

1

1.500

11

Induk Perusahaan

2

1.387

12

Kimia

1

1.250

13

Properti

2

1.250

14

Pulp & Paper

1

1.100

15

Jasa Penggelaran Fiber Optic

1

1.000

16

Telekomunikasi

1

723

17

Lembaga Keuangan Khusus

1

500

18

Transportasi

1

450

19

Distribusi Minyak & Gas

1

375

TOTAL

31

38.965

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper