Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Tak Gentar Demo Omnibus Law, Menguat ke Rp14.600-an

Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (13/10/2020), nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat tipis 0,03 persen atau 5 poin ke level Rp14.695 per dolar AS tepat pada pukul 09.06 WIB.
Warga memperlihatkan uang lembar pecahan Rp75.000 usai melakukan penukaran di Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/8/2020). Bisnis/Rachman
Warga memperlihatkan uang lembar pecahan Rp75.000 usai melakukan penukaran di Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/8/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Rupiah kembali dibuka menguat tipis mengikuti kenaikan indeks dolar AS yang menandai keperkasaannya selama dua hari berturut-turut pada pekan ini.

Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (13/10/2020), nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat tipis 0,03 persen atau 5 poin ke level Rp14.695 per dolar AS tepat pada pukul 09.06 WIB.

Pada saat bersamaan, indeks dolar AS terpantau menguat tipis yakni 0,08 persen menjadi US$93,136 terhadap sekeranjang mata uang asing.

Adapun pada perdagangan sebelumya, Senin (12/10/1010), nilai rupiah terhadap dolar AS melemah 15 poin ke posisi Rp14.700 per dolar AS. Selama perdagangan hari tersebut, nilai rupiah bergerak pada kisaran Rp14.685 hingga Rp14.715.

Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,11 persen atau 0,101 poin ke level US$93,1580 terhadap sekeranjang mata uang asing.

Direktur PT TRFX Berjangka Ibrahim dalam riset sorenya pada Senin (12/10/2020) menjelaskan, pergerakan rupiah hari ini ditopang oleh respon negatif pelaku pasar terhadap negosiasi paket stimulus terbaru di AS yang gagal.

Sebelumnya, harapan investor sempat meningkat setelah Presiden Donald Trump mengusulkan paket US$1,8 triliun pada hari Jumat selama pembicaraan dengan Ketua DPR Nancy Pelosi, mendekati US$2,2 triliun dari proposal partai Demokrat.

Namun, tawaran Trump membuat kesal Partai Republikan, banyak di antaranya enggan menambah tumpukan utang, dan berpotensi merugikan partainya untuk mendapatkan dukungan kritis dalam pemilihan presiden 3 November.

Selain itu, saat pemilu semakin dekat, investor semakin bertaruh pada kemungkinan Trump kalah dari saingan Demokrat Joe Biden dalam pemilu, dan Biden menawarkan paket dengan label harga yang lebih besar sebagai presiden.

Investor juga menanti kesepakatan perpisahan Inggris dari Uni Eropa yang akan dibahas pada pertemuan Dewan Eropa, 15 hingga 16 Oktober mendatang. Investor sangat optimistis Inggris dan Uni Eropa dapat mencapai kesepakatan dengan tenggat waktu yang diberlakukan oleh Perdana Menteri Boris Johnson pada 15 Oktober.

Sementara itu, faktor domestik yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah kembali berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi setelah dua pekan PSBB total.

Disamping itu, Kementerian Kemaritiman dan Investasi mengungkapkan program vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada awal November 2020. Indonesia akan mengandalkan vaksin buatan China dalam memvaksinasi rakyatnya.

Adapun, Ibrahim memperkirakan pada perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan akan bergerak fluktuatif. Namun, peluang terjadinya penguatan terbatas masih cukup terbuka.

“Kemungkinan penguatan terbatas sebesar 5-30 poin di level 14.660-14.710,” katanya dalam laporan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper