Bisnis.com, JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia meningkatkan target harga saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM).
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan memprediksi harga saham ANTM menyentuh angka Rp960, naik dari prediksi awal sebesar Rp655.
Posisi harga saham ANTM per Senin (12/10/2020) senilai Rp780. Saham ANTM koreksi 7,14 persen sepanjang tahun berjalan, tetapi melejit 80,56 persen dalam 6 bulan terakhir.
"Asumsi ini berdasarkan revisi prediksi kami terhadap pendapatan ANTM 2020 dari Rp25,35 triliun menjadi Rp28,6 triliun, dengan laba mencapai Rp249 miliar, dari asumsi sebelumnya sebesar Rp208 miliar," paparnya dalam keterangan, Selasa (13/10/2020).
Prediksi kenaikan pendapatan ANTM, lanjut Andy, tak terlepas dari proyeksi harga emas global tahun 2020 sebesar US$1.850 per troy ons, lebih besar dari prediksi sebelumnya yakni US$1.700 per troy ons. Adapun, harga emas ANTM sudah menembus Rp 1 juta per gram.
"Dengan asumsi pendapatan tersebut, kami memprediksi ANTM akan mengantongi laba bersih yang lebih tinggi dari asumsi kami sebelumnya, yakni Rp208 miliar, menjadi Rp249 miliar," tuturnya.
Baca Juga
Penunjukan ANTM sebagai pengelola tambang emas eks PT Freeport Indonesia (PTFI), Blok Wabu, pun dinilai patut menjadi perhatian khusus. Pasalnya, tambang ini menyimpan 4,3 juta ton bijih emas senilai Rp209 triliun.
Pemerintah menargetkan pembangunan 52 unit smelter hingga 2024, dimana lebih dari setengahnya atau 29 diantaranya merupakan smelter nikel. Sebagai catatan, pada 2016 hanya ada tujuh smelter nikel di Indonesia.
Andy menambahkan, hal ini tentunya menjadi angin segar bagi Antam, mengingat perusahaan pelat merah ini memiliki cadangan bijih nikel sebesar 354 juta wet metrik ton (wmt).
"Bertambahnya jumlah smelter tentunya akan berbanding lurus dengan permintaan. Oleh karena itu, hal ini akan menjadi sumber pemasukan terbesar lainnya bagi Antam, selain emas," tuturnya.