Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Harga Emas Kembali Tembus US$2.000 Masih Terbuka

Harga emas diperkirakan kembali melesat bila rencana stimulus untuk pemulihan ekonomi Amerika Serikat disepakati.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan akomodatif dari bank sentral dan prospek hasil pemilu di Amerika Serikat berpotensi mengembalikan harga emas ke level US$2.000 per troy ounce. Peluang mencatat rekor harga baru di sisa tahun 2020 juga masih cukup terbuka.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (12/10/2020) harga emas Comex dengan kontrak Desember 2020 terpantau naik 2,30 poin atau 0,12 persen ke level US$1.928,50 per troy ounce hingga pukul 16.15 WIB.

Sementara itu, harga emas di pasar Spot terkoreksi sebesar 8,15 poin atau 0,42 persen ke kisaran (US$) per troy ounce.

Ekonom OCBC Bank Howie Lee dalam risetnya menyatakan, kabar paket stimulus jumbo yang dicari oleh Presiden AS, Donald Trump akan membuat nilai dolar AS terkoreksi sehingga mendorong penguatan harga emas.

“Apabila paket stimulus ini berhasil tercapai, ini akan menjadi katalis utama yang mendorong nilai emas ke US$2.000 per troy ounce. Kami tetap pada posisi bullish dalam jangka waktu menengah-panjang,” katanya dalam riset.

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra. Menurutnya, sentimen yang turut berperan dalam pergerakan harga emas adalah pemilihan umum Presiden di Amerika Serikat.

Ia menjelaskan, apabila kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, memenangkan pemilu hal ini akan membuat harga emas kian melesat. Pasalnya, dengan prospek kebijakan yang lebih akomodatif, para investor akan lebih percaya diri untuk masuk ke aset-aset seperti emas dan pasar saham.

“Aset emas memang terbilang safe haven. Tetapi, bila dibandingkan dengan dolar AS, risikonya lebih tinggi pada emas,” jelasnya.

Ariston memperkirakan, harga emas di sisa tahun ini masih berpeluang mencapai level US$2.000 per troy ounce. Meski demikian, harga emas akan sulit menembus rekor tertinggi pada tahun 2020 yang pernah dicatatkan pada beberapa waktu lalu.

Ia melanjutkan, harga emas saat ini tengah berada dalam fase konsolidasi dan belum memasuki tren pelemahan. Saat ini, pasar masih menanti sentimen baru yang dapat menurunkan harga emas.

“Sentimen yang dapat menurunkan harga emas adalah kemunculan vaksin untuk Covid-19. Apabila vaksin tersebut sudah direalisasikan, diperkirakan tekanan harga emas untuk turun akan lebih kuat,” imbuhnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper