Bisnis.com, JAKARTA – Pasar India memperpanjang tren penguatan di tengah optimisme investor terkait bantuan bank sentral dalam proses pembukaan kembali kegiatan ekonomi di negara tersebut
Berdasarkan laporan dari Bloomberg pada Senin (12/10/2020), indeks S&P BSE Sensex terpantau menguat 0,6 persen ke posisi 40.759,10 hingga pukul 10.10 waktu Mumbai, India. Indeks Nifty 50 juga terpantau naik 0,5 persen.
Sebanyak 13 dari 19 indeks subsektor yang dikumpulkan oleh BSE Ltd mengalami kenaikan yang mayoritas dimotori oleh pergerakan saham perusahaan konsumer. Saham Infosys menjadi motor utama kenaikan indeks saham Sensex dengan kenaikan 1,7 persen.
Sementara itu, saham Tata Steel Ltd mencatatkan penurunan valuasi saham terbesar pada hari ini dengan koreksi 0,4 persen.
Kenaikan pasar India ditopang oleh kebijakan bank sentral yang mempermudah peraturan pemberian pinjaman kepada individu dan perusahaan kecil. Hal tersebut juga dinilai berdampak pada penurunan inflasi di negara tersebut.
Sementara itu, riset dari Jefferies Financial Group juga menyatakan pemulihan ekonomi di India telah berjalan. Melalui model ekonominya, perusahaan tersebut menyebutkan, kegiatan ekonomi di India telah kembali ke level 93 persen sebelum terjadinya pandemi virus corona.
Baca Juga
"Kebijakan bank sentral, respon perusahaan yang positif, dan valuasi yang menarik menjadi faktor penopang kenaikan bursa India. Meski demikian, tingkat volatilitas akan semakin tinggi seiring dengan aksi yang terjadi di pasar serta bertambahnya sentimen terkait lain," jelas laporan TIm Riset Morgan Stanley, yang diwakili oleh Ridham Desai.
Sementara itu, saham perusahaan komoditas Vedanta Ltd anjlok 15 persen setelah gagal mendapat restu dari pemilik saham minoritas untuk melakukan delisting. Pada pekan ini, Wipro Ltd, dan Infosys Ltd akan melaporkan performa keuangannya selama separuh pertama tahun 2020