Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham di Asia bergerak variatif pada awal perdagangan hari ini, Senin (12/10/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang melemah masing-masing 0,45 persen, sedangkan indeks Hang Seng melemah 0,31 persen. Adapun, indeks Kospi menguat 0,34 persen.
Kontrak berjangka indeks S&P 500 melemah tipis setelah busa AS menguat pekan lalu. Sebagian besar pelaku pasar berspekulasi bahwa anggota parlemen akan mempercepat kesepakatan stimulus AS.
Investor akan mengamati penetapan nilai tukar mata uang harian di China hari ini setelah People’s Bank of China (PBOC) menghapus aturan yang digunakan untuk mengendalikan pelemahan nilai tukar yuan. Selain, bank sentral juga menghapus persyaratan pencadangan untuk pembelian valuta asing.
"Kami masih melihat ruang untuk apresiasi yuan lebih lanjut, terutama dengan momentum pertumbuhan yang kuat di China, perbedaan imbal hasil yang luas dan arus masuk modal yang kuat karena inklusi indeks," kata kepala riset Asia di Australia & New Zealand Banking Group, Khoon Goh.
"Tapi pembuat kebijakan ingin mendorong lebih banyak aliran modal dua arah, dan menghapus persyaratan cadangan akan membantu,” lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.
Sementara itu, pembicaraan stimulus AS terus berlanjut. Presiden Donald Trump dan Ketua DPR Nancy Pelosi saling menyalahkan atas kurangnya perkembangan dalam kesepakatan.