Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah berencana melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (6/10/2020), untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah akan menawarkan tujuh seri SUN yang terdiri dari SPN12210108 (reopening), SPN12211007 (reopening), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0080 (reopening), FR0083 (reopening), dan FR0076 (reopening).
Adapun pokok-pokok terms & conditions SUN yang akan dilelang adalah sebagai berikut:
- Tanggal Lelang : Selasa, 6 Oktober 2020, dibuka pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB
- Tanggal Setelmen : Kamis, 8 Oktober 2020
- Target Indikatif : Rp20.000.000.000.000,00 (dua puluh triliun Rupiah)
- Target Maksimal : Rp40.000.000.000.000,00 (empat puluh triliun Rupiah)
- Jenis/Seri :
Terms & Conditions | SPN | ON | |||||
Seri | SPN12210108 | SPN12211007 | FR0086 | FR0087 | FR0080 | FR0083 | FR0076 |
Jatuh Tempo | 8 Januari 2021 | 7 Oktober 2021 | 15 April 2026 | 15 Februari 2031 | 15 Juni 2035 | 15 April 2040 | 15 Mei 2048 |
Tingkat Kupon | Diskonto | Diskonto | 5,50000% | 6,50000% | 7,50000% | 7,50000% | 7,37500% |
Alokasi Pembelian Non-Kompetitif | Maksimal 50% | Maksimal 30% (dari yang dimenangkan) | |||||
Peserta Lelang SUN |
|
Sepanjang tahun 2020, pemerintah Indonesia telah melaksanakan 19 kali lelang Surat Utang Negara (SUN). Pelelangan pada 6 Oktober besok akan menjadi lelang obligasi negara edisi ke 20 pada tahun ini.
Tercatat, dalam tiga lelang SUN terakhir, jumlah penawaran yang masuk tengah memasuki tren penurunan. Pada 25 Agustus lalu, jumlah penawaran yang masuk adalah senilai Rp78,34 triliun. Angka tersebut menurun pada lelang setelahnya pada 8 September yang tercatat senilai Rp56,26 triliun.
Baca Juga
Perolehan ini kian merosot pada lelang SUN terakhir yang digerlar pada 22 September lalu. Kala itu, pemerintah hanya meraup penawaran sebesar Rp46,11 triliun. Meski demikian, jumlah tersebut bukanlah perolehan terendah yang pernah didapatkan pada lelang obligasi negara tahun ini.
Periode jumlah penawaran terendah dialami Indonesia pada Maret hingga April lalu. Dalam lelang obligasi 31 Maret, pemerintah mencatatkan angka penawaran sebesar Rp33,5 triliun.
Jumlah tersebut kemudian semakin anjlok pada lelang selanjutnya. Pada lelang obligasi negara 14 April, Indonesia mencatatkan rekor penawaran terendah pada 2020 sebesar Rp27,65 triliun.
.
Tanggal Lelang | Jumlah Penawaran |
07-Jan-20 | Rp81,542 triliun |
21-Jan-20 | Rp94,979 triliun |
04-Feb-20 | Rp96,901 triliun |
18-Feb-20 | Rp127,119 triliun |
03-Mar-20 | Rp78,413 triliun |
17-Mar-20 | Rp51,307 triliun |
31-Mar-20 | Rp33,5 triliun |
14-Apr-20 | Rp27,653 triliun |
28-Apr-20 | Rp44,399 triliun |
12-Mei-20 | Rp73,745 triliun |
2-Jun-20 | Rp105,271 triliun |
16-Jun-20 | Rp84,822 triliun |
30-Jun-20 | Rp72,032 triliun |
14-Jul-20 | Rp61,162 triiun |
28-Jul-20 | Rp72,780 triliun |
11-Agt-20 | Rp106,008 triliun |
25-Agt-20 | Rp78,349 triliun |
8-Sep-20 | Rp56,263 triliun |
22-Sept-20 | Rp46,119 triliun |