Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja Indeks LQ45 pada Rabu (23/9/2020) turut mengalami koreksi seiring dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Namun, koreksi Indeks LQ45 tak sedalam IHSG. Hingga akhir perdagangan, Indeks LQ45 turun 2,2 poin atau 0,29 persen menjadi 754,18.
Adapun, IHSG terkoreksi 0,33 persen atau 16,14 poin ke level 4.917,96 pada akhir perdagangan Rabu (23/9/2020). Sebanyak 126 saham menguat, 289 terkoreksi, dan 292 stagnan.
Sejumlah saham yang menjadi top gainers LQ45 adalah KLBF +5,15 persen, ANTM +2,04 persen, TKIM +2 persen, ACES +1,98 persen, dan JSMR +1,92 persen.
Sementara itu, saham-saham penekan Indeks LQ45 ialah BSDE -3,87 persen, SMRA -3,6 persen, BBNI -2,64 persen, HMSP -2,41 persen, dan INTP -2,32 persen.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan sejumlah faktor menekan IHSG. Salah satunya pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 yang negatif.
Baca Juga
“Adanya laporan intelijen dari FinCEN Files juga turut mempengaruhi perilaku pasar untuk bersikap wait and see,” ujarnya saat dihubungi Rabu (23/9/2020).
Nafan menyebut IHSG juga tertekan aksi profit taking. Selain itu, pihaknya menilai minim data makro ekonomi domestik yang memberikan pengaruh positif terhadap pasar.
Sampai dengan akhir pekan, Nafan memprediksi IHSG bergerak dengan level support 4.865,27 dan 4.778,71. Selanjutnya, resistance berada di kisaran 4.975,54 hingga 5.097,14.
Secara terpisah, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan IHSG bergerak anomali di awal sesi dengan menuju zona hijau. Investor menurutnya berspekulasi setelah Bursa Amerika Serikat menghijau dan beberapa harga komoditas menguat dibandingkan dengan hari sebelumnya yang mengalami pelemahan.
“[Prediksi level support dan resistance sampai akhir pekan] 4.800—4.890,” jelasnya.