Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konsumer, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., mendukung program pembangunan lumbung pangan atau food estate yang dilakukan pemerintah.
Adapun, salah satu bahan pangan yang akan digenjot produksinya oleh Presiden Joko Widodo seperti singkong merupakan bahan pokok dari beberapa produk yang dikeluarkan perseroan.
Namun, Indofood belum akan menggunakan singkong untuk dijadikan bahan dasar pembuatan mi.
Tepung yang digunakan untuk produksi mi yaitu tepung terigu disebut tidak dapat disubstitusi dengan tepung hasil olahan singkong (Modified Cassava Flour/Mocaf) karena memiliki rasa dan tekstur berbeda.
Komisaris Utama Indofood CBP Sukses Makmur Franciscus Welirang mengatakan keputusan pemerintah untuk menggenjot produksi singkong sudah tepat karena maniok (ubi kayu) masih banyak diimpor.
“Adalah tepat bahwa Presiden Jokowi menggenjot produksi singkong. Kita harus substitusi impor untuk singkong, sangat penting sekali,” kata Franky dalam paparan publik, Rabu (23/9/2020).
Baca Juga
Franky melanjutkan bahwa singkong memang dapat dijadikan bahan dasar untuk pembuatan mi. Namun demikian, mie yang dihasilkan dari campuran tepung terigu dan Mocaf memiliki perbedaan rasa dan tekstur dengan mie pada umumnya.
Dia menjelaskan bahwa setiap bahan baku akan menghasilkan produk yang berbeda. Dengan demikian, singkong tidak serta-merta dapat menggantikan terigu untuk menjadi bahan dasar mie.
“Terigu dari gandum adalah terigu produknya. Remix-nya kalau terigu dicampur dengan singkong khusus Mocaf namanya mie udon. Mocaf bisa menghasilkan produk-produk yang hampir sejenis dengan terigu, tentunya berbeda rasa dan berbeda tekstur,” ujar Franky.
Direktur Indofood CBP Sukses Makmur Suaimi Suriady menambahkan bahwa produk Indofood yang menggunakan singkong salah satunya adalah kripik Qtela.
“Qtela itu dari singkong keripiknya. Terus kami juga ada beberapa produk ubi-ubian,” ujar Suaimi.