Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Masih Berpotensi Terkoreksi, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Berikut

Pada perdagangan kemarin (22/9/2020), IHSG ditutup terkoreksi 1,31 persen atau 65,267 poin ke level 4.934,093. nilai transaksi saham di seluruh papan perdagangan senilai Rp6,868 triliun dengan 123 saham menguat, 305 terkoreksi, dan 146 stagnan.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – MNC Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi bergerak terkoreksi pada perdagangan hari ini, Rabu (23/9/2020).

Pada perdagangan kemarin (22/9/2020), IHSG ditutup terkoreksi 1,31 persen atau 65,267 poin ke level 4.934,093. nilai transaksi saham di seluruh papan perdagangan senilai Rp6,868 triliun dengan 123 saham menguat, 305 terkoreksi, dan 146 stagnan.

Volume jual pada perdagangna kemarin lebih kecil dibandingkan hari sebelumnya. Sementara itu, pergerakan IHSG kemarin pun juga menimbulkan gap.

“Pergerakan IHSG kami perkirakan akan terkoreksi kembali ke level 4.920-4.930 terlebih dahulu kemudian berpeluang menguat ke area 4.970-4.990,” ungkap tim riset MNC Sekuritas dalam catatan harian, Rabu (23/9/2020).

Namun, MNC Sekuritas waspadai bila IHSG terkoresi agresif ke bawah 4.753, yang akan mengonfirmasi terbentuknya wave [v] pada skenario biru ke arah 4.500-4.650.

Hari ini MNC Sekuritas memperkirakan level support berada di kisaran 4.920 dan 4.753, sedangkan level resistance berada pada 5.,187 dan 5,330.

Berikut sejumlah saham yang direkomendasikan hari ini:

BBCA - Spec Buy (27.250)

Kemarin (22/9), BBCA terkoreksi 2,8 persen dan ditutup di level 27,250. Selama tidak menembus trendline supportnya, maka BBCA saat ini sedang berada di akhir wave 4. Hal tersebut berarti koreksi BBCA akan relatif terbatas dan berpotensi untuk berbalik menguat. Skenario ini akan gagal bila BBCA turun di bawah 27,000, di mana akan membentuk wave (B) pada skenario merah.

Spec Buy: 27,000-27,250

Target Price: 29,500, 31,500

Stoploss: below 26,975

 

AKRA - Buy on Weakness (2.590)

AKRA terkoreksi 2,6 persen pada perdagangan kemarin (22/9) dengan tekanan jual yang lebih kecil dibandingkan sebelumnya. Selama tidak terkoreksi di bawah 2.470, maka koreksi kemarin diperkirakan sudah berada di akhir wave [b] dari wave B. Hal tersebut berarti AKRA berpeluang berbalik arah menguat untuk membentuk wave [c] dari wave B.

Buy on Weakness: 2.520-2.590

Target Price: 2.700, 3.000

Stoploss: below 2,470

 

MAIN - Buy on Weakness (525)

Kemarin (22/9), MAIN terkoreksi agresif 4,5 persen ke level 525. Diperkirakan pergerakan MAIN saat ini sedang membentuk wave C dari wave (B), sehingga MAIN masih dapat terkoreksi kembali namun cenderung terbatas. Selanjutnya, bila sudah terkonfirmasi membentuk wave C dari wave (B), maka MAIN berpeluang menguat kembali.

Buy on Weakness: 500-520

Target Price: 580, 625

Stoploss: below 494

 

BEST - Sell on Strength (168)

Setelah terkoreksi tipis 0,6 persen dan ditutup di 168, BEST saat ini diperkirakan sedang berada di akhir wave A, sehingga BEST berpotensi menguat namun dalam jangka pendek untuk membentuk wave B terlebih dahulu. Setelahnya, BEST rentan terkoreksi kembali untuk membentuk wave C ke area 140-155.

Sell on Strength: 170-180

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper