Bisnis.com, JAKARTA – PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM) berencana memboyong kembali sejumlah perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada 2025.
Philmon Samuel Tanuri, Direktur Utama Trimegah Sekuritas, mengatakan TRIM berencana membawa dua hingga empat perusahaan untuk IPO pada tahun ini.
Meski demikian, Philmon mengatakan bahwa calon perusahaan tersebut tidak memiliki size sebesar PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK), yang bakal melantai di Bursa Efek Indonesia dengan nilai emisi mencapai Rp2,3 triliun.
“Ada beberapa perusahaan lagi pada tahun ini, mungkin dua atau empat perusahaan. Size-nya tidak sebesar CBDK,” ujarnya kepada Bisnis dikutip Minggu (12/1/2025).
Dia juga menyampaikan bahwa calon perusahaan yang akan dibawa melantai oleh Trimegah Sekuritas berasal dari sektor komoditas dan konsumer.
Dalam pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, Direktur Trimegah Sekuritas David Agus mengaku cukup optimistis terhadap prospek dan kemampuan pasar untuk menyerap penawaran umum perdana saham pada tahun ini.
Baca Juga
Menurutnya, jika kondisi geopolitik mulai menunjukkan perbaikan, maka hal itu berpeluang mendorong arus modal masuk alias capital inflow ke Indonesia.
“Jadi, justru kalau geopolitiknya membaik, bisa ada capital inflow. Namun, untuk sementara ini, kami tetap optimistis tetapi waspada,” ujarnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pandangan itu, kata David, dilandasi oleh proyeksi suku bunga yang diperkirakan tidak turun terlalu banyak setelah Donald Trump resmi menjabat Presiden Amerika Serikat (AS). Kondisi ini dikhawatirkan membuat investor bersikap wait and see.
“Namun, saat ini kita juga lihat di domestik bahwa IPO yang besar-besar sudah bisa diserap juga oleh investor dalam negeri,” pungkas David.
Sebagaimana diketahui, selain memboyong CBDK, Trimegah Sekuritas merupakan penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI), yang membukukan perolehan dana sebesar Rp4,32 triliun.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.