Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sudah Absen 2 Tahun, BEI Terus Ajak BUMN untuk IPO

BEI mengonfirmasi belum ada perusahaan BUMN serta afiliasi yang sedang dalam proses evaluasi Bursa untuk pencatatan perdana hingga 17 September 2020.
Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna memberikan penjelasan terkait Progress Listing 2019 di Jakarta, Jumat (29/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna memberikan penjelasan terkait Progress Listing 2019 di Jakarta, Jumat (29/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia terus menjalin komunikasi dengan Kementerian BUMN dan BUMN serta afiliasi sebagai bagian upaya sosialisasi pencatatan perdana saham di lantai bursa.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan tidak ada perusahaan BUMN serta afiliasi yang sedang dalam proses evaluasi Bursa untuk pencatatan perdana hingga 17 September 2020.

Nyoman mencatat BUMN terakhir yang melakukan pencatatan perdana saham di BEI adalah PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. pada 28 Juni 2013. Selanjutnya, ada 3 anak usaha perseroan pelat merah yang melantai pada 2018 yakni PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU), PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC), dan PT Phapros Tbk. (PEHA).

Di tengah kondisi itu, dia menyatakan terus berupaya menjalin komunikasi dengan instansi negara seperti Kementerian BUMN. Korespondensi juga dilakukan dengan BUMN dan afiliasinya.

“Dalam upaya melakukan sosialisasi initial public offering [IPO] dan pencatatan di BEI,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (18/9/2020).

Nyoman mengatakan kegiatan sosialisasi yang dilakukan secara media daring. Langkah itu akibat imbas dari pandemi Covid-19.

“[Sosialisasi] baik secara one on one bersama direksi perusahaan maupun dengan konsep webinar,” imbuhnya.

Berdasarkan data BEI hingga Kamis (17/9/2020), tercatat sebanyak 46 emiten baru melantai sepanjang periode berjalan 2020. Namun, tidak ada satu pun pendatang baru dari induk atau entitas anak BUMN.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper