Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia terus menjalin komunikasi dengan Kementerian BUMN dan BUMN serta afiliasi sebagai bagian upaya sosialisasi pencatatan perdana saham di lantai bursa.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan tidak ada perusahaan BUMN serta afiliasi yang sedang dalam proses evaluasi Bursa untuk pencatatan perdana hingga 17 September 2020.
Nyoman mencatat BUMN terakhir yang melakukan pencatatan perdana saham di BEI adalah PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. pada 28 Juni 2013. Selanjutnya, ada 3 anak usaha perseroan pelat merah yang melantai pada 2018 yakni PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU), PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC), dan PT Phapros Tbk. (PEHA).
Di tengah kondisi itu, dia menyatakan terus berupaya menjalin komunikasi dengan instansi negara seperti Kementerian BUMN. Korespondensi juga dilakukan dengan BUMN dan afiliasinya.
“Dalam upaya melakukan sosialisasi initial public offering [IPO] dan pencatatan di BEI,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (18/9/2020).
Nyoman mengatakan kegiatan sosialisasi yang dilakukan secara media daring. Langkah itu akibat imbas dari pandemi Covid-19.
Baca Juga
“[Sosialisasi] baik secara one on one bersama direksi perusahaan maupun dengan konsep webinar,” imbuhnya.
Berdasarkan data BEI hingga Kamis (17/9/2020), tercatat sebanyak 46 emiten baru melantai sepanjang periode berjalan 2020. Namun, tidak ada satu pun pendatang baru dari induk atau entitas anak BUMN.