Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham saham Asia bergerak cenderung variatif pada awal perdagangan hari ini, Jumat (18/9/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang terpantau menguat masing-masing 0,24 persen dan 0,06 persen, sedangkan indeks FTSE Straits Times Singapura menguat 0,12 persen.
Di sisi lain, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China melemah masing-masing 0,41 persen 0,53 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,2 persen.
Pergerakan sebagian bursa Asia mengikuti bursa AS yang melemah pada perdagangan Kamis (17/9). indeks S&P 500 ditutup melemah 0,84 persen, indeks Nasdaq Composite melemah 1,27 persen, dan Dow Jones turun 0,47.
Sektor teknologi mengalami penurunan terbesar, dengan Apple Inc., FaceBook Inc., dan Microsoft Corp. membebani indeks Nasdaq Composite.
Sementara itu, warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran kembali menurun. Klaim lanjutan juga turun hampir 1 juta pada pekan yang berakhir 5 September.
Baca Juga
Investor tengah mencari lebih banyak stimulus fiskal AS setelah Federal Reserve mengindikasikan bahwa suku bunga akan tetap rendah untuk tahun-tahun mendatang.
Dengan kasus Covid-19 global yang mendekati 30 juta, data terus menunjukkan jalur pemulihan yang tidak merata di seluruh dunia.
"Data sentimen konsumen dan gambaran ketenagakerjaan masih mencerminkan pemulihan ekonomi yang rapuh," kata co-chief investment strategist John Hancock Investments Matt Miskin.
“Powell tidak mengemukakan perlunya dukungan fiskal lebih lanjut. Kebijakan moneter ada batasnya, kurangnya dukungan kebijakan fiskal memberikan risiko yang signifikan untuk pemulihan ini,” lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.