Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menyatakan kesiapannya untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo pada 6 Oktober 2020.
Dalam suratnya ke Bursa Efek Indonesia, Senior VP Corporate Secretary Waskita Karya Shastia Hadiarti menyampaikan perusahaan memiliki Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap I Tahun 2017 seri A yang jatuh tempo pada 6 Oktober 2020 senilai Rp1,37 triliun.
"Kami sampaikan terkait kesiapan dana pembayaran obligasi tersebut," paparnya, Jumat (18/9/2020).
Rencananya, manajemen Waskita akan membauar melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) paling lambat pada 5 Oktober 2020 pukul 14.00 WIB.
Sebelumnya, Shastia Hadiarti mengungkapkan perseroan menargetkan nilai kontrak baru senilai Rp25 triliun—Rp26 triliun pada 2020. Pencapaian target tahun ini menurutnya masih ditopang dari proyek infrastruktur.
“Terdapat beberapa proyek tol yang ditargetkan dapat diperoleh pada kuartal IV/2020 termasuk tol investasi yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Palembang, Sumatera Selatan,” paparnya kepada Bisnis, Selasa (15/9/2020).
Baca Juga
Sebagai bagian diversifikasi portofolio, dia mengatakan juga menargetkan proyek di luar infrastruktur konektivitas dan pengairan seperti pipa gas dan pengembangan kawasan. Kontraktor pelat merah itu juga menargetkan mendapat proyek sekitar Rp1 triliun dari pasar luar negeri di salah satu negara Asia Tenggara.
“Hal ini sesuai dengan strategi ekspansi pasar yang telah ditargetkan oleh Manajemen Waskita,” jelasnya.
Lebih lanjut, Shastia menjelaskan bahwa perseroan menargetkan tiga hingga empat tambahan proyek bendungan pada akhir 2020. Emiten berkode saham WSKT itu melaporkan telah mendapatkan kontrak untuk pembangunan Bendungan Way Sekampung paket IV dan Bendungan Jragung Paket I pada awal September 2020.
WSKT baru saja dipercaya menjadi kontraktor pelaksana pembangunan 3 proyek infrastruktur pengairan yakni pembangunan Bendungan Way Sekampung paket IV, proyek Bendungan Jragung Paket I, dan pembangunan Sewerage Jambi B2. Total nilai ketiga proyek tersebut mencapai Rp1,08 triliun.
Dengan tambahan tiga proyek bendungan, WSKT membukukan nilai kontrak baru Rp9,6 triliun hingga pekan pertama September 2020. Jumlah itu termasuk dari beberapa pekerjaan infrastruktur seperti jalan tol Ciawi—Sukabumi Seksi 3 dan 4, jalan tol Pasuruan—Probolinggo Seksi 4, Jaringan Irigasi Rentang, Perkuatan Pantai DKI Jakarta, dan Modern Rice Milling Plant (MRMP) Subang.