Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan berbalik melemah dan parkir di zona merah seiring dengan data neraca perdagangan periode Agustus 2020 tidak sesuai dengan ekspektasi pasar.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Selasa (15/9/2020) IHSG parkir di level 5.100,87, terkoreksi 1,18 persen atau 60,96 poin. Padahal, pada pertengahan perdagangan IHSG sempat menyentuh level 5.187,28.
Dari total keseluruhan anggota konstituen, sebanyak 300 saham melemah, 126 saham mampu menguat, sedangkan 281 saham lainnya tampak tidak bergerak daripada posisi perdagangan sebelumnya.
Transaksi asing pada perdagangan kali ini mencatatkan net sell hingga mencapai Rp1,11 triliun. Asing terpantau ramai-ramai melepas saham perbankan, terutama PT Bank Central Asia Tbk.(BBCA) sehingga melemah 3,14 persen ke level Rp29.300 dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang turun 3,2 persen ke Rp3.330.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa neraca perdagangan untuk periode Agustus memang kembali surplus, tetapi jumlahnya lebih rendah dibandingkan dengan posisi sebelumnya.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Agustus 2020 mengalami surplus US$2,33 miliar, lebih rendah dari sebelumnya US$3,26 miliar pada Juli 2020.
Baca Juga
Adapun, nilai ini diperoleh dari posisi nilai ekspor US$13,07 miliar yang lebih tinggi dibandingkan impor yang mencapai US$10,74 miliar selama Agustus 2020.
“Surplus yang lebih rendah dan kinerja ekspor impor RI juga hasilnya lebih rendah dari konsensus, sehingga menyebabkan terjadinya aksi profit taking,” ujar Nafan kepada Bisnis, Selasa (15/9/2020).