Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaet 7 Sekuritas, PLN Terbitkan Surat Utang Rp1,87 Triliun di BEI

Penerbitan obligasi dan sukuk tersebut diharapkan dapat menghimpun dana hingga Rp1,87 triliun.
Aktivitas warga dengan latar gardu induk PLN di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (19/5/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Aktivitas warga dengan latar gardu induk PLN di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (19/5/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN resmi mencatatkan penawaran obligasi dan sukuknya di Bursa Efek Indonesia mulai Rabu (9/9/2020).

Perusahaan setrum negara itu akan mencatatkan Obligasi Berkelanjutan IV PLN Tahap I Tahun 2020 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan IV PLN Tahap I Tahun 2020. Pefindo telah menyematkan peringkat AAA untuk obligasi PLN, dan AAA syariah untuk sukuk PLN.

Sebanyak tujuh underwriter terlibat dalam penawaran surat utang ini. Mereka adalah PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Penerbitan obligasi dan sukuk tersebut diharapkan dapat menghimpun dana hingga Rp1,87 triliun. Penawaran umum telah dilakukan pada 2 – 3 September 2020 lalu.

Untuk Seri A, jumlah pokok senilai Rp312 miliar dengan tingkat bunga tetap 6,7 persen dan tenor 5 tahun sejak emisi. Selanjutnya, Seri B memiliki jumlah pokok Rp28 miliar dengan tingkat bunga tetap 7,25 persen dan tenor 7 tahun.

Sementara itu, Seri C memiliki jumlah pokok Rp158 miliar dengan tingkat bunga tetap senilai 7,9 persen dan tenor 10 tahun. Kemudian, Seri D memiliki jumlah pokok Rp841 miliar dengan tingkat bunga tetap 8,65 persen bertenor 15 tahun serta Seri E dengan jumlah Rp161 miliar dengan tingkat bunga 8,86 persen dan tenor 20 tahun.

Untuk lima sukuk yang ditawarkan, seri A memiliki nilai pokok senilai Rp39 miliar dengan cicilan imbalan ijarah Rp2,61 miliar dan tenor 5 tahun sejak emisi. Selanjutnya, Seri B memiliki jumlah pokok Rp35 miliar dengan cicilan imbalan ijarah Rp2,53 miliar dan tenor 7 tahun.

Sementara itu, Seri C memiliki jumlah pokok Rp200 miliar dengan cicilan imbalan ijarah Rp15,8 miliar dan tenor 10 tahun. Kemudian, Seri D memiliki jumlah pokok Rp56 miliar cicilan imbalan ijarah Rp4,84 miliar bertenor 15 tahun serta Seri E dengan jumlah Rp46,5 miliar dengan cicilan imbalan ijarah Rp4,11 miliar dan tenor 20 tahun.

Adapun, pembayaran bunga obligasi dilakukan setiap 3 bulan dengan pembayaran bunga pertama pada 8 Desember 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper