Bisnis.com, JAKARTA - Investor asing belum memperlihatkan tanda-tanda akan kembali ke pasar saham Indonesia dalam waktu dekat. Secara bulanan, investor asing terpantau terus melakukan aksi jual bersih atau nett sell.
Adapun kekuatan investor lokal diperkirakan mampu menahan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat aksi net sell tersebut.
Bursa Efek Indonesia mencatat per 4 September 2020, nilai net sell investor asing mencapai Rp31,20 triliun atau tertinggi sejak 2018.
Data Bloomberg dan Tim Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia menunjukkan sepanjang tahun ini investor asing hanya sekali melakukan aksi beli bersih atau net buy yaitu pada Januari sekitar US$1 juta.
Mulai Maret, investor asing belum pernah net buy lagi. Pada Februari tercatat net sell senilai US$340 juta, Maret senilai US$375 juta, dan April senilai US$560 juta.
Pada Mei, setelah mengeluarkan nilai aksi akuisisi Bank Permata oleh Bangkok Bank, tercatat asing melakukan net sell US$588 juta.
Baca Juga
Berikutnya pada Juni tercatat net sell US$318 juta. Nilai dana asing yang keluar dari pasar saham domestik terus berkurang pada Juli menjadi US$264 juta.
Namun, pada Agustus terjadi net sell besar-besaran lagi hingga US$581 juta.
Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya menuliskan dalam riset terbarunya bahwa investor asing terus meninggalkan pasar saham Indonesia selama delapan bulan berturut-turut padahal indeks saham global menguat dan neraca keuangan Bank Sentral AS masih flat.
“Net sell asing bahkan lebih dalam pada Agustus. Tetapi, IHSG mampu mencatatkan imbal hasil positif secara bulanan walau dalam magnitudo rendah,” tulis Hariyanto, Senin (7/9/2020).
Adapun, IHSG mampu menguat 1,72 persen di sepanjang Agustus 2020 ke level 5.238. Sejak menyentuh level terendahnya 3.937 pada Maret 2020, IHSG telah melesat 33 persen.