Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Ungguli BUMN Karya Lain, Waskita (WSKT) Tetap Optimistis

Manajemen Waskita Karya melaporkan pendapatan usaha senilai Rp8,04 triliun pada semester I/2020.
Gedung Waskita Heritage. Gedung ini merupakan kantor pusat PT Waskita Karya (Persero) Tbk, terletak di Jalan M.T Haryono, Jakarta./istimewa
Gedung Waskita Heritage. Gedung ini merupakan kantor pusat PT Waskita Karya (Persero) Tbk, terletak di Jalan M.T Haryono, Jakarta./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. mengklaim tetap optimistis di tengah pandemi seiring dengan realisasi pendapatan semester I/2020 yang lebih tinggi dibandingkan dengan emiten BUMN karya lainnya.

Lewat siaran pers Minggu (6/9/2020), Manajemen Waskita Karya melaporkan pendapatan usaha senilai Rp8,04 triliun. Kendati mengalami penurunan, perseroan mengklaim pencapaian itu lebih tinggi dibandingkan dengan tiga perusahaan konstruksi pelat merah lainnya.

Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma mengungkapkan perseroan mengantongi laba sebelum beban bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atau EBITDA sebesar Rp1,2 Triliun per 30 Juni 2020. Menurutnya, emiten berkode saham WSKT itu tetap dapat mempertahankan profitabiliotas di tengah pandemi dari sisi operasional saat pandemi.

Kendati demikian, Taufik menyebut perseroan membukukan rugi bersih Rp1,1 triliun. Kondisi itu disebabkan beban bunga investasi jalan tol yang besar.

"Siklus bisnis jalan tol itu memang di awal masa operasi akan mencatatkan loss karena lalu lintas harian rata-ratanya [LHR] masih rendah dan bunga pinjaman mulai dibebankan,” ujarnya melalui siaran pers, Minggu (6/9/2020).

Dia mengatakan WSKT berupaya meningkatkan realisasi LHR. Strategi divestasi ruas tol yang beroperasi kepada investor juga dilakukan agar beban keuangan menurun.

WSKT memegang kepemilikan atas 16 ruas jalan tol dengan total investasi Rp150 triliun. Sejumlah ruas saat ini sedang proses divestasi seperti Bekasi - Cawang - Kampung Melayu, Cibitung - Cilincing, serta ruas Trans Jawa yaitu Kanci - Pejagan, dan Pejagan - Pemalang.

Taufik memperkirakan apabila seluruh program divestasi tol tahun ini berjalan lancar, WSKT diperkirakan akan dapat mengurangi utang sekitar Rp20 -21 triliun. Namun, proses itu membutuhkan waktu.

“Prosesnya bisa mencapai lebih dari 6 bulan karena investor harus melakukan due diligence dan ada persyaratan governance yang harus dipenuhi. Namun, kami optimis program divestasi ini akan berhasil sehingga kinerja tahun depan akan lebih baik,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper