Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama dua hari terakhir perdagangan dianggap lumrah oleh analis.
Koreksi tersebut dianggap mengikuti pola pelemahan yang terjadi pada bursa Amerika Serikat dan Asia selama dua hari berturut-turut.
Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan pelemahan indeks selama dua terakhir ini adalah hal yang normal. Menurutnya, antusiasme pelaku pasar domestik ikut ambil bagian dalam mempertahankan indeks pada level yang stabil.
“Yang menarik IHSG bisa naik karena investor lokal, asing padahal jualan terus. Tapi IHSG kita nggak mau turun,” ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (4/9/2020).
Sebagai gambaran, IHSG ditutup pada level 5.239,851, turun 0,776 persen atau 40,962 poin pada perdagangan Jumat (4/9/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor dalam negeri memang mendominasi aksi jual beli sebesar Rp5,4 triliun atau 72 persen dari total transaksi pada hari tersebut.
Sepanjang tahun 2020, pelaku pasar dalam negeri memang tercatat paling banyak melakukan aksi jual beli di bursa yakni sebesar Rp833,3 triliun atau 64 persen dari total transaksi.
Baca Juga
“Minggu depan mungkin bisa rebound. Futures-nya juga sudah positif,” sambungnya.
Suria juga menyatakan pergerakan saham-saham yang terafiliasi dengan Grup Bakrie memang tengah menjadi perbincangan di antara para pelaku pasar mengingat kebangkitannya dari level harga terendah.
Sepanjang pekan ini, saham emiten konglomerasi Grup Bakrie yang berbasis komoditas memang kembali aktif ditransaksikan sehingga pergerakan tidak lagi mendatar.
Penguatan saham Grup Bakrie dipimpin oleh emiten perkebunan PT Bakrie Sumatera Tbk. (UNSP) yang berhasil parkir di level Rp100. Bahkan, pada perdagangan Rabu (2/9/2020), UNSP mengalami auto reject atas (ARA), naik 34 persen.
“Saham Bakrie itu memang murah secara valuasi tapi memang investor ada yang trauma masuk ke saham Bakrie. Sehingga, jatuhnya spekulatif,” terangnya.
Di lain pihak, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan berdasarkan rasio fibonacci, level support dan resistance IHSG berada pada 5.172,37 hingga 5.293,93.
Adapun, berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, stochastic dan RSI bergerak ke bawah di area netral.
“Meskipun demikian, terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat,” terangnya dalam publikasi riset, Jumat (4/9/2020).
Sehingga, rekomendasi saham Binaartha Sekuritas untuk diperdagangkan pada Senin (7/9/2020) mendatang adalah AKRA, BJBR, CPIN, ELSA, GGRM, HMSP, INDY, dan PNLF.