Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diprediksi Rebound Pekan Depan, Ini Alasannya!

Analis mengatakan pelemahan indeks selama dua terakhir ini adalah hal yang normal.
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). Pada penutupan perdagangan awal pekan, IHSG ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). Pada penutupan perdagangan awal pekan, IHSG ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama dua hari terakhir perdagangan dianggap lumrah oleh analis.

Koreksi tersebut dianggap mengikuti pola pelemahan yang terjadi pada bursa Amerika Serikat dan Asia selama dua hari berturut-turut.

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan pelemahan indeks selama dua terakhir ini adalah hal yang normal. Menurutnya, antusiasme pelaku pasar domestik ikut ambil bagian dalam mempertahankan indeks pada level yang stabil.

“Yang menarik IHSG bisa naik karena investor lokal, asing padahal jualan terus. Tapi IHSG kita nggak mau turun,” ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (4/9/2020).

Sebagai gambaran, IHSG ditutup pada level 5.239,851, turun 0,776 persen atau 40,962 poin pada perdagangan Jumat (4/9/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor dalam negeri memang mendominasi aksi jual beli sebesar Rp5,4 triliun atau 72 persen dari total transaksi pada hari tersebut.

Sepanjang tahun 2020, pelaku pasar dalam negeri memang tercatat paling banyak melakukan aksi jual beli di bursa yakni sebesar Rp833,3 triliun atau 64 persen dari total transaksi.

“Minggu depan mungkin bisa rebound. Futures-nya juga sudah positif,” sambungnya.

Suria juga menyatakan pergerakan saham-saham yang terafiliasi dengan Grup Bakrie memang tengah menjadi perbincangan di antara para pelaku pasar mengingat kebangkitannya dari level harga terendah.

Sepanjang pekan ini, saham emiten konglomerasi Grup Bakrie yang berbasis komoditas memang kembali aktif ditransaksikan sehingga pergerakan tidak lagi mendatar. 

Penguatan saham Grup Bakrie dipimpin oleh emiten perkebunan PT Bakrie Sumatera Tbk. (UNSP) yang berhasil parkir di level Rp100. Bahkan, pada perdagangan Rabu (2/9/2020), UNSP mengalami auto reject atas (ARA), naik 34 persen.

“Saham Bakrie itu memang murah secara valuasi tapi memang investor ada yang trauma masuk ke saham Bakrie. Sehingga, jatuhnya spekulatif,” terangnya.

Di lain pihak, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan berdasarkan rasio fibonacci, level support dan resistance IHSG berada pada 5.172,37 hingga 5.293,93. 

Adapun, berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, stochastic dan RSI bergerak ke bawah di area netral.

“Meskipun demikian, terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat,” terangnya dalam publikasi riset, Jumat (4/9/2020).

Sehingga, rekomendasi saham Binaartha Sekuritas untuk diperdagangkan pada Senin (7/9/2020) mendatang adalah AKRA, BJBR, CPIN, ELSA, GGRM, HMSP, INDY, dan PNLF. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper