Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat, Saham Grup Bakrie Loncat

Pada perdagangan Kamis (3/9/2020) pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat 0,11 persen atau 6,03 poin menjadi 5.318.
Pengunjung memotret layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung memotret layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada hari ini seiring dengan kenaikan bursa global.

Pada perdagangan Kamis (3/9/2020) pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat 0,11 persen atau 6,03 poin menjadi 5.318.

Saham PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), entitas Grup Bakrie, menjadi top gainers sementara. Saham ENRG naik 4,48 persen atau 7 poin menjadi Rp70.

Sebelumnya, pada Rabu (2/9/2020) IHSG ditutup menguat 0,02 persen atau 1,29 poin ke level 5.311,97 setelah bergerak liar di kisaran level 5.295,27-5.337,1.

Pergerakan IHSG membentuk pola huruf W yang menunjukan volatilitas yang cukup tinggi. Pada akhir sesi I, IHSG ditutup menguat 0,72 poin atau 0,01 persen ke posisi 5.311,40.

UOB Kay Hian Sekuritas dalam publikasi risetnya menyampaikan sentimen pasar global cenderung positif menyusul menguatnya indeks Dow Jones dan Nasdaq secara signifikan. Indeks Dow Jones menguat +1.58% ditutup pada level 29099.05.

Indeks Nasdaq menguat +0.98% ditutup pada level 12056.44 seiring berlanjutnya aksi beli pada saham seperti Apple Inc., Tesla, Coca Cola, IBM, dan saham-saham semikonduktor.

Investor global beralih pada saham-saham yang memiliki prospek pertumbuhan dalam jangka menengah mengingat saham-saham teknologi yang sudah relatif mahal.

Menguatnya indeks global diperkirakan dapat memberikan sentimen positif terhadap pasar BEI hari ini. Investor sebaiknya tetap selektif dalam melakukan transaksi mengingat pergerakan saham-saham yang cenderung mixed dan berfluktuasi.

Aspek teknikal, indeks pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak dengan kecenderungan netral sampai dengan menguat terbatas. Rentang pergerakan IHSG untuk hari ini diperkirakan akan berada di kisaran 5235-5375.

Sementara itu, Bursa Asia kembali dibuka dengan hasil positif menyusul hasil di pasar Amerika Serikat yang kembali mencatatkan rekor kenaikan harian tertinggi yang kini menyebar ke saham perusahaan non teknologi.

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (3/9/2020), indeks Kospi Korea Selatan memimpin pergerakan positif pasar Asia dengan penguatan 1 persen. Menyusul di belakangnya adalah indeks Topix Jepang yang naik 0,9 persen.

Tren positif juga berlanjut di Australia dengan indeks S&P/ASX 200 yang bergerak naik 0,4 persen. Adapun indeks berjangka S&P 500 turut menguat sebesar 0,1 persen hingga pukul 09.01 waktu Tokyo, Jepang.

Reli pasar global yang mendorong indeks-indeks acuan dunia mencatat rekor ditopang oleh optimisme pelaku pasar terhadap prospek saham. Mereka meyakini banjir likuiditas dari bank sentral juga akan masuk ke pasar modal.

Sementara itu, kenaikan indeks di AS yang ditopang oleh saham-saham non teknologi juga memberikan sinyal positif bahwa adanya pemulihan ekonomi yang lebih merata dari pandemi virus corona. Saham-saham perusahaan teknologi pada perdagangan hari ini, seperti Apple, Tesla, dan Zoom mengalami penurunan.

“Saat ini tengah terjadi sedikit aksi profit taking pada sektor teknologi seiring para investor tengah mengatur kembali portofolio investasinya. Mereka mulai kembali ke pola investasi sebelum pandemi seiring dengan tren kenaikan ini,” jelas Ann Berry, Partner di Cornell Capital LLC.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) telah mengumumkan kepada seluruh negara bagian di AS untuk bersiap menerima vaksin virus corona pada 1 November, beberapa hari sebelum pemilu presiden AS bergulir.

Meski demikian, pakar penyakit menular Anthony Fauci juga mengingatkan potensi lonjakan kasus positif virus corona yang akan datang dari hari libur panjang di Negeri Paman Sam.

“Pasar terus menunjukkan keyakinan yang tinggi terhadap kapasitas likuiditas bank sentral untuk merancang jalan yang mulus menuju pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona,” ujar Stephen Miller, Investment Strategist GSFM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper