Bisnis.com, JAKARTA - Produsen bir PT Delta Djakarta Tbk. bakal membagikan dividen sebanyak Rp312,25 miliar atas kinerja laba tahun buku 2019. Dari jumlah tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu pemegang saham bakal mendapat bagian Rp81,9 miliar.
Pembagian dividen tersebut merupakan salah satu hasil keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan yang berlangsung di Jakarta pada 26 Agustus 2020. Berdasarkan risalah rapat perseroan yang dikutip Bisnis, Jumat (28/8/2020), dividen untuk pemegang saham akan dibagikan dalam dua bentuk, yaitu dividen tunai reguler, dan dividen tunai khusus.
Emiten berkode saham DLTA itu akan membagikan dividen reguler Rp30 per saham atau senilai Rp24,01 miliar. Adapun dividen khusus yang dibagikan mencapai Rp360 per saham atau Rp288,23 miliar. Total dividen yang akan dibagikan mencapai 98 persen dari total laba bersih DLTA tahun buku 2019.
Untuk diketahui, Pemprov DKI masih memiliki saham di Delta Djakarta sebanyak 210,20 juta lembar atau 26,25 persen dari total saham. Dengan demikian, Pemprov DKI akan mendapat bagian dividen sebanyak Rp81,9 miliar.
Tahun lalu, kinerja Delta Djakarta mengalami tekanan. Penjualan bersih turun 7,4 persen menjadi Rp893 miliar. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham juga turun 10,2 persen menjadi Rp312,2 miliar.
Berikut jadwal pembagian dividen tunai :
Baca Juga
Jadwal Pembagian Dividen Delta Djakarta Tahun Buku 2019 | |
---|---|
Tanggal | Tahapan |
3 September 2020 | Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi |
4 September 2020 | Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi |
7 September 2020 | Cum dividen di pasar tunai |
8 September | Ex dividen di pasar tunai |
7 September 2020 | daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai |
25 September 2020 | Pembayaran dividen |
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, manajemen Delta Djakarta melaporkan penurunan kinerja disebabkan antara lain kenaikan tarif cukai, penghapusan fasilitas bebas cukai di Batam, perlambatan perekonomian, dan ketidakpastian seputar pemilihan umum di Indonesia.
Sementara itu, hingga semester I/2020, kinerja Delta Djakarta juga terhuyung akibat dampak pandemi Covid-19 yang mana tempat pariwisata banyak ditutup.
Penjualan bersih turun 47,7 persen turun Rp203 miliar. Penurunan pendapatan membuat laba komprehensif turun 73,8 persen menjadi Rp37,6 miliar.
Menurut manajemen, di sisa tahun berjalan kondisi usaha akan tetap menantang bagi industri, karena situasi Covid-19 dan pengaruhnya terhadap sektor ritel, travel, dan pariwisata masih belum pasti.
"Mengingat hal ini,Perseroan akan terus mengembangkan strategi dan mengelola biaya dengan baik dalam menghadapi tantangan ini," tulis manajemen DLTA.