Bisnis.com,JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk. berniat menerbitkan surat berharga komersial (SBK) sebagai salah satu sumber alternatif pendanaan perseroan.
Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto menjelaskan bahwa surat berharga komersial (SBK) merupakan instrumen mirip dengan discount bond. Namun durasi atau tenor surat utang tidak lebih dari satu tahun.
Dia menerangkan, Jasa Marga mematok nominal penerbitan sebesar Rp500 miliar hingga Rp1 triliun. Dia mengaku perseroan tidak terlalu terpaku pada besaran nominal. Emiten bersandi saham JSMR itu ingin menjajal instrumen tersebut sebagai alternatif sumber pendanaan.
“Kami tidak mengejar size tetapi menyemarakkan produk baru yang diluncurkan oleh Bank Indonesia,” jelasnya dalam paparan publik daring, Rabu (26/8/2020).
Sebagaimana diketahui SBK merupakan instrumen yang mengakomodasi penerbitan surat utang jangka pendek tanpa jaminan di pasar uang. Penerbit harus memenuhi sejumlah kriteria agar bisa menerbitkan SBK dan mendaftarkannya di Bank Indonesia. Beberapa persyaratan itu antara lain memiliki peringkat dan minimal emisi Rp10 miliar.
Instrumen itu selama ini baru diterbitkan oleh perusahaan yang bergerak di sektor multifinance. Namun, lewat peraturan Bank Indonesia yang baru, instrumen ini dikenal dengan nama commercial paper itu juga bisa diterbitkan oleh perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga
Bahkan, perusahaan yang tidak tercatat di BEI maupun belum pernah menerbitkan obligasi juga bisa menerbitkan SBK dengan beberapa persyaratan. Mulai dari masa operasional, permodalan, hingga penjaminan.
“Dari sisi perusahaan project seperti Jasa Marga belum ada yang menerbitkan,” ujarnya.
Di sisi lain, Eka menyebut saat ini JSMR juga itu tengah melakukan bookbuilding atau penawaran awal penerbitan obligasi. Perseroan menargetkan dapat mengantongi dana segar Rp1 triliun dari emisi tersebut.
Berdasarkan prospektus ringkas yang dipublikasikan sebelumnya, perseroan melakukan bookbuilding Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I Tahun 2020 pada 18 Agustus 2020—28 Agustus 2020. Jumlah emisi sebanyak-banyaknya senilai Rp2 triliun
Adapun, JSMR akan menerbitkan 4 seri obligasi dengan tenor 3 tahun, 5 tahun, 7 tahun, dan 10 tahun.