Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak global mengalami penguatan seiring dengan prospek berkurangnya pasokan akibat badai di Teluk Meksiko.
Pada penutupan perdagangan Senin (24/8/2020), harga minyak West Texas Intermediate untuk Oktober naik 28 sen menjadi US$42,62 per barel. Adapun, harga minyak Brent untuk kontrak yang sama naik 78 sen menjadi US$45,13 per barel.
Mengutip Bloomberg, minyak menguat dan bensin melonjak ke level tertinggi lima bulan karena perusahaan energi menghentikan operasi lepas pantai dan penyulingan di pabrik Pantai Teluk AS seiring dengan serangan Badai Tropis Laura.
Sekitar 82 persen dari produksi minyak di Teluk Meksiko dihentikan sekitar tengah hari Senin, dengan penutupan kilang dari perusahaan termasuk Motiva Enterprises LLC dan Valero Energy Corp. berpotensi menutup kapasitas lebih dari 1 juta barel per hari.
Harga bensin naik ke level terkuatnya sejak sebelum pandemi karena kekhawatiran akan kemungkinan kekurangan bahan bakar. Sementara itu, minyak berjangka naik 0,7 persen di New York (WTI) dan 1,8 persen di London (Brent).
“Pasar saat ini sangat khawatir dengan kekurangan bensin, dan itu adalah konsekuensi serius dari badai tersebut,” kata Bob Yawger, direktur divisi berjangka di Mizuho Securities USA.
Baca Juga
Badai datang di tengah kenaikan harga minyak WTI bulan ini karena penurunan berturut-turut dalam stok minyak mentah AS dan persediaan bensin. Namun, pandemi masih berkecamuk di seluruh dunia, mengancam peningkatan konsumsi yang berkelanjutan.
"Tanda-tanda meningkatnya kasus di Eropa dan Asia masih membebani ekspektasi permintaan global," ahli strategi komoditas TD Securities termasuk Bart Melek menulis dalam sebuah catatan. “Operasi kilang yang lemah, ekspor dan permintaan distilasi terus menghambat pemulihan.”
Badai Laura juga bisa memiliki konsekuensi atas aliran minyak global. Kilang AS yang ditutup dapat meningkatkan aliran bensin dari Eropa ke Pantai Timur AS, tergantung pada seberapa parah saluran Colonial Pipeline Co. terpengaruh, menurut Steve Sawyer, direktur pengilangan di konsultan energi FGE.