Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat 53 poin atau 0,36 persen ke posisi Rp14.618 pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (25/8/2020). Penguatan rupiah sejalan dengan apresiasi mata uang Asia terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di posisi Rp14.617,5 pada penutupan perdagangan kemarin. Dalam sepuluh menit perdagangan, rupiah bergerak di rentang Rp14.575 hingga Rp14.622,5 per dolar AS.
Kinerja rupiah sejalan dengan penguatan mata uang Asia terhadap dolar AS. Pagi ini, mayoritas mata uang Asia menguat terhadap greenback. Penguatan dipimpin oleh rupe India yang menguat 53,25 poin terhadap dolar AS, kemudian disusul rupiah dan won Korea Selatan.
Kendati pada pembukaan hari ini menguat, nilai tukar rupiah dalam lima hari terakhir secara kumulatif masih melemah 1,55 persen. Adapun dalam sebulan terakhir tercatat menguat 0,56 persen.
Sementara itu, indeks dolar terpantau melemah 0,120 poin atau 0,13 persen ke posisi 93,178. Indeks ini mengukur kekuatan dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia lainnya.
Monex Investindo Futures melaporkan dolar AS berpeluang menjaga tren penguatan dalam jangka pendek di tengah sentimen positif dari penurunan kasus COvid-19 di AS. Terlebih, pemerintahan Trump memberikan lampu hijau kepada The Food and Drug Administration (FDA) untuk menggunakan plasma darah pasien yang sembuh guna penanganan pasien virus korona.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 17,32 poin atau 0,33 persen ke level 5.294,35 pada perdagangan hari ini, Salasa (25/08/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka di level 5.277,04 dan bergerak di rentang 5.276,96 s.d 5.297,44 pada saat pembukaan.Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memimpin penguatan dengan kenaikan 2,25 persen mendominasi pergerakan indeks . Kemudian disusul saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. sebesar 4,17 persen.