Bisnis.com, JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk. masih menanti momentum yang tepat untuk melantaibursakan entitas anak usahanya PT Amman Mineral Nusa Tenggara.
Anthony R. Mathias, Direktur Perencanaan & Keuangan/Direktur Independen Medco Energi Internasional mengatakan bahwa perseroan masih melakukan pembahasan terkait rencana untuk membawa PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT) melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
“IPO Amman masih dibahas, tetapi melihat harga emas dan tembaga sekarang kami akan kaji terus, apalagi saat ini sepertinya susah untuk menarik investor ke Indonesia, walaupun Indonesia masih menjanjikan,” ujar Mathias saat konferensi pers Pubex Live 2020, Selasa (25/8/2020).
Untuk diketahui, PT AMNT mengoperasikan tambang tembaga dan emas Batu Hijau di Kepulauan Sumbawa dan memiliki akses terhadap beberapa prospek eksplorasi dan temuan cadangan yang besar di Elang.
Berdasarkan catatan Bisnis, rencana IPO PT AMNT telah mengemuka sejak lama. Bahkan, sempat beredar kabar bahwa entitas itu mengincar dana segar US$600 juta lewat penawaran umum perdana saham.
Adapun, pada medio Februari 2020 perseroan telah menjual 10 persen saham entitas anak usahanya, PT Amman Mineral Internasional (AMI), dengan menandatangani perjanjian jual beli dengan PT Sumber Mineral Citra Nusantara (SMCN).
Baca Juga
Untuk diketahui, PT AMI memiliki pengendalian langsung atas 82,2 persen kepemilikan atas PT AMNT. Perjanjian itu senilai US$200 juta yang akan diterima perseroan sepenuhnya paling lambat pada kuartal I/2021,
Perseroan menjelaskan bahwa PT SMCN telah melakukan pembayaran uang muka atas perjanjian tersebut sebesar US$10 juta pada 7 April 2020.
Selain itu, perseroan juga menjual hak opsi kepada SMCN untuk membeli tambahan 10 persen saham dengan harga opsi US$10 juta yang dibayarkan tergantung pada waktu pelaksanaan IPO PT AMNT.
Di sisi lain, selain PT AMNT, emiten berkode saham MEDC itu juga sempat mengemukakan rencana untuk membawa PT Medco Power Indonesia melantai di bursa. Namun, hingga saat ini belum terdapat kepastian jelas terkait detail rencana tersebut.