Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Ekspor Terpapar Pandemi, Indo Tambangraya (ITMG) Fokus ke Domestik

Menurut manajemen PT Indo Tambangraya Mega Tbk. (ITMG), pasar ekspor batu bara mengalami perlambatan akibat pembatasan covid di beberapa negara Asia seperti Vietnam dan Bangladesh
 PT Indo Tambangraya Megah Tbk/Istimewa
PT Indo Tambangraya Megah Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) memilih untuk fokus menggarap pasar dalam negeri di sisa empat bulan tahun ini. Hal tersebut juga sebagai salah satu strategi perseroan mengantisipasi dampak pandemi yang masih berlangsung.

Direktur ITMG Jusnan Ruslan mengatakan pihaknya terus memperluas pangsa pasar dan basis pelanggan di pasar domestik terutama di segmen industri pengolahan dan pemurnian atau smelter.

“Kami melihat industri [pengolahan dan pemurnian] tumbuh sangat cepat seiring dengan kebijakan pemerintah yang mendukung industri yang memberikan nilai tambah pada produksi mineral,” ujarnya dalam paparan publik via layanan daring, Selasa (27/8/2020)

Di sisi lain, Jusnan menyebut pasar ekspor mengalami perlambatan akibat pembatasan covid di beberapa negara Asia seperti Vietnam dan Bangladesh. Untuk itu perseroan mencoba mencari pasar pengganti salah satunya adalah Malaysia.

“Vietnam ini tahun kemarin berkembang tapi sekarang dia salah satu yang terdampak, Malaysia sebagai pengganti karena permintaan listrik mereka tidak begitu terdampak pada pembatasan skala besar,” imbuhnya.

Saat ini China masih menjadi tujuan penjualan batubara ITMG yang paling utama, yakni 28 persen dari total penjualan. Disusul oleh Jepang sebesar 24 persen dan Indonesia sebesar 17 persen.

Selanjutnya, ada Filipina dan Thailand dengan masing-masing sebesar 7 persen; Korea, Bangladesh, dan India masing-masing 4 persen, Taiwan 2 persen, serta Malaysia dan Vietnam sama-sama 1 persen.

Sementara itu, per 30 Juni 2020, perseroan telah berhasil melakukan penjualan dengan total nilai US$11,1 juta, dengan status kontrak 87 persen terkontrak dan 13 persen belum terkontrak. Pun, total target penjualan tahun ini sebesar US$22 juta.

Berdasarkan status harga, dari 87 persen yang terjual, sebanyak 67 persen menggunakan harga tetap, 20 persen menggunakan harga berdasarkan indeks harga batubara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper