Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejak Awal Tahun, Emisi Obligasi dan Sukuk Korporasi Tembus Rp43 Triliun

Emisi obligasi berasal dari 56 penerbitan dari 40 perusahaan terbuka
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk dari perusahaan terbuka sejak awal tahun hingga pekan ketiga bulan Agustus ini mencapai Rp43,81 triliun. Nilai jumbo tersebut berasal dari 56 emisi yang terbitkan oleh 40 perusahaan terbuka.

Sehingga, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 445 emisi dari 121 perusahaan tercatat. Realisasi tersebut setara nilai nominal outstanding sebesar Rp427,41 triliun dan US$47,5 juta.

Berdasarkan keterangan Bursa Efek Indonesia, Rabu (19/8/2020), Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 99 seri dengan nilai nominal Rp3.202,76 triliun dan US$400 juta. Sementara, Efek Beragun Aset (EBA) tercatat sebanyak 10 emisi senilai Rp8,37 triliun.

Terakhir kali, pada Selasa (18/8/2020) lalu, PT Aneka Gas Industri Tbk. (AGII) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap I Tahun 2020 (Obligasi) dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap I Tahun 2020 (Sukuk).

Dua jenis surat utang tersebut resmi tercatat di BEI dengan nilai nominal Rp12 miliar untuk obligasi dan Rp5 miliar untuk sukuk. PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.

Lebih lanjut, lembaga pemeringkat PT Fitch Ratings Indonesia memberikan pemeringkatan untuk Obligasi dan Sukuk ini adalah A-(idn) (Single A Minus). 

Di lain pihak PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) pada Rabu (19/8/2020) lalu, mengumumkan bakal menerbitkan obligasi dan sukuk ijarah senilai total Rp 1 triliun untuk kebutuhan refinancing dan modal kerja. 

Induk dari emiten media PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) tersebut akan melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) II Global Mediacom Tahap I dengan target dana yang dihimpun senilai Rp 1 triliun.  

Masa penawaran awal obligasi dijadwalkan pada 19-27 Agustus 2020, tanggal efektif pada 31 Agustus 2020, masa penawaran umum 2-4 September 2020, penjatahan 7 September 2020, dan pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia pada 10 September 2020. 

Emisi obligasi tahap I yang dirilis mencapai Rp700 miliar. Obligasi ditawarkan dalam tiga tenor, yakni 370 hari, 3 dan 5 tahun. Kupon obligasi berada pada rentang 9,75 persen sampai 10,75 persen untuk tenor 370 hari, kisaran 10,25 persen sampai 11,25 persen untuk 3 tahun, dan 11 persen sampai 12 persen untuk 5 tahun.

Di saat bersamaan, BMTR juga merilis Sukuk Ijarah Tahap I berkelanjutan dengan target penghimpunan dana Rp300 miliar. Sukuk Ijarah ditawarkan dalam tiga tenor, yakni 370 hari, 3 tahun dan 5 tahun. Cicilan imbalan ijarah dibayarkan setiap triwulan sesuai dengan tanggal pembayaran cicilan imbalan ijarah. 

Sebelumnya, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan bahwa penerbitan surat utang menjadi lebih ramai pada paruh kedua tahun ini disebabkan sempat tertundanya korporasi untuk melangsungkan penerbitan itu paruh pertama tahun ini.

“Selain itu, seiring dengan adanya pemulihan korporasi juga membutuhkan dana untuk ekspansi atau sekadar refinancing utang jadi paruh kedua tahun ini akan semakin wajar penerbitan surat utang korporasi semakin banyak,” ujar Ramdhan kepada Bisnis.

Ramdhan pun menjelaskan di tengah maraknya penerbitan itu, korporasi harus lebih pintar menggaet investor dengan sejumlah pemanis sehingga surat utang menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan surat utang lainnya atau bahkan instrumen lainnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper