Bisnis.com, JAKARTA — Emiten transportasi PT Adi Sarana Armada Tbk. berencana memperkuat digitalisasi bisnis sebagai upaya menangkap peluang pada masa pandemi Covid-19.
Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto mengatakan perkembangan usaha perseroan ke depannya akan mengikuti perubahan perilaku masyarakat yang lebih mengarah kepada digitalisasi.
Pandemi Covid-19 telah mendorong masyarakat menghindari keramaian dan lebih memanfaatkan layanan digital untuk memenuhi kebutuhan.
“Dengan melihat prospek ke depan, di tengah kondisi yang terjadi sejak awal 2020, perseroan optimis akan mampu menjaga laju pertumbuhan bisnis,” kata Prodjo dalam public expose, Rabu (19/8/2020).
Prodjo menunjukkan saat ini emiten bersandi saham ASSA tersebut telah memiliki dua platform yang diharapkan dapat menggenjot performa keuangan perseroan pada semester II/2020, yaitu marketplace jual-beli kendaraan lewat caroline.id dan platform layanan berbagi mobil di aplikasi Share Car.
Selain itu, ASSA juga terus mengembangkan layanan pengiriman ekspres melalui Anteraja yang berada di bawah naungan anak perseroan yaitu PT Tri Adi Bersama. Adapun, platform Anteraja juga nantinya akan ditemani oleh Bisnisaja yang diperuntukkan bagi pelanggan korporasi.
Baca Juga
Direktur ASSA Tjoeng Suyanto menambahkan bahwa pembentukan Bisnisaja untuk segmen korporasi agar memudahkan pelanggan korporasi melakukan analisis terhadap tiga hal yaitu transparansi biaya, tracking secara real time, dan perencanaan berdasarkan data.
“Pengembangan [Bisnisaja] terus kami lakukan, saat ini mungkin sudah ada ratusan user yang ada walaupun baru mulai. Kami menargetkan di segmen bisnis ini juga memberikan kontribusi ke Anteraja terutama dari segmen bisnis,” ujar Tjoeng.
Adapun untuk biaya investasi Bisnisaja disebut tidak terlalu mahal karena sudah dikembangkan menggunakan sumber daya internal.
Prodjo menambahkan, sebagai inisiatif terbaru perseroan saat ini juga mengembangkan platform Titipaja untuk mewujudkan fasilitas e-fulfillment menuju end-to-end logistics. Saat ini, Titipaja yang merupakan layanan pergudangan sudah dimulai di Medan dan Jakarta.
“Ke depannya, perseroan juga akan merilis sebuah aplikasi Tixaja, yaitu layanan servis untuk alat-alat elektronik,” imbuh Prodjo.
Sebagai perkiraan awal, perseroan akan menggelontorkan sekitar Rp10 miliar untuk pengembangan Tixaja.
Adapun, pembentukan ekosistem digital ini disebut Prodjo juga akan memperlihatkan kemampuan perseroan untuk memenuhi kebutuhan konsumen saat ini.