Bisnis.com, JAKARTA — Emiten transportasi PT Adi Sarana Armada Tbk. mengantongi restu para pemegang saham untuk melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PM-HMETD) atau rights issue.
Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto menyampaikan aksi korporasi ini dapat menggenjot pendapatan usaha dan nilai aset perseroan. Adapun, dana hasil rights issue akan digunakan untuk pengembangan anak usaha emiten bersandi saham ASSA tersebut.
“Jika semua berjalan sesuai rencana, dana hasil aksi korporasi ini nantinya juga akan digunakan untuk memperbesar kapasitas bisnis kurir (express courier) melalui Anteraja dan juga Titipaja sebagai inisiatif terbaru dalam mewujudkan fasilitas e-fulfillment menuju end- to-end logistics,” kata Prodjo dalam public expose, Rabu (19/8/2020).
ASSA berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,13 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham yang terbit dari hasil penukaran obligasi konversi.
Prodjo mengingatkan apabila pemegang saham tidak melakukan haknya, maka kepemilikan saham akan terdilusi maksimal 25 persen. Lebih lanjut, ASSA akan segera mengeksekusi aksi rights issue tersebut setelah mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Analis Mirae Asset Sekuritas Kevin Suryajaya dan Handiman Soetoyo menuliskan dalam riset terbaru bahwa aksi rights issue pertama yang dilakukan ASSA ini dapat memperkuat sisi permodalan perseroan untuk mengimbangi beban bunga.
Baca Juga
Adapun, beban bunga dari pinjaman bank telah menekan sisi pendapatan perseroan pada tahun lalu ketika ASSA mengakuisisi PT JBA Indonesia dan membangun bisnis Anteraja.
“Kami menilai rights issue ini sebagai langkah positif untuk memperkuat modal dan mengurangi beban bunga,” tulis Kevin dan Handiman.