Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Senasib dengan Harga Emas, Saham 5 Emiten Ini Amblas

Harga emas mencetak penurunan terbesar dalam tujuh tahun terakhir. Saham emiten tambang emas turut terseret.
Tambang emas Martabe di Batang Toru, Sumatra Utara, Rabu (13/2/2013)./Bloomberg-Dadang Tri
Tambang emas Martabe di Batang Toru, Sumatra Utara, Rabu (13/2/2013)./Bloomberg-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas dan laju saham emiten emas ternyata berjalan bersamaan. Saat harga emas melesat, saham emiten tambang emas ikut terdongkrak. Begitu jug sebaliknya.

Hari ini, hingga akhir sesi pertama perdagangan Rabu (12/8/2020), saham lima emiten tambang emas nyungsep. Kinerja saham yang loyo itu bersamaan dengan pergerakan harga emas yang menukik ke bawah level US$1.900 per troy ounce. Padahal, pekan lalu, harga emas masih menikmati kejayaan di atas level US$2.000 per troy ounce.

Harga saham PT United Tractors Tbk. tercatat sebagai saham yang paling menderita karena turun 1.500 poin atau 6,18 persen ke level 22.755. Sementara itu, harga emas di pasar spot terpantau US$1.889 per troy ounce sedangkan emas berjangka Comex bertengger di posisi US$1.898 per ons troi. 

Bloomberg mencatat penurunan harga emas hari ini merupakan yang terbesar dalam tujuh terakhir. Dengan kata lain, setelah memecahkan rekor kenaikan sejak 2011, harga emas terjun bebas begitu berita perkembangan positif vaksin virus corona (Covid-19) mencuat.

Senior Resource Analyst MineLife Pty. Gavin Wendt menyampaikan ketika harga emas menyentuh US$2.000 telah banyak investor yang melakukan aksi ambil untung (profit taking).

“Kemudian muncul berita tadi malam mengenai vaksin Covid-19 di Rusia, investor langsung menjual emas dan bersiap masuk ke saham. Ini permainan berisiko tinggi,” kata Wendt seperti dikutip

, Rabu (12/8/2020).

Berikut kinerja 5 saham emiten emas hingga akhir sesi I, Rabu (12/8/2020).

Kinerja 5 Saham Emiten Tambang Emas hingga Sesi I Rabu, (12/8/2020)
EmitenHarga Penutupan Sesi IPerubahan

PT United Tractors Tbk.

22.755

-6,18%

PT Merdeka Copper Gold Tbk

1.805

-5,74%

PT Aneka Tambang Tbk

755

-5,62%

PT J Resources Asia Pasifik Tbk.

250

-4,58%

PT Wilton Makmur Indonesia Tbk.

183

-1,61

Saham berkode UNTR turun paling dalam dan sudah tertekan sejak awal pembukaan. Saham induk PT Agincourt Resources, pengelola tambang Martabe itu dibuka di level 24.000 atau lebih rendah dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di 24.275.

Menyusul UNTR adalah Merdeka Copper Gold. Saham anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. ini juga tertekan sejak awal perdagangan. Saat pembukaan, harga saham berkode MDKA terpantau di level 1.890 atau lebih rendah dibandingkan harga penutupan sebelumnya di level 1.915.

Kendati mengalami penurunan tajam, harga saham MDKA dalam sebulan terakhir naik 46,15 persen. Begitu juga dengan saham UNTR secara bulanan masih mencetak kenaikan 24,28 persen.

Sebelumnya, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menjelaskan bahwa tidak mustahil harga emas akan terus terkapar ke depan apabila enam perusahaan farmasi global benar-benar memproduksi vaksin Covid-19 secara massal. 

Dengan demikian, menurutnya tidak berlebihan jika investor sudah harus mengurangi bobot saham berbasis logam emas seperti MDKA, ANTM, PSAB, dan UNTR.

“Titik terang penemuan vaksin Corona dan lebih bagusnya rilis data ekonomi dibandingkan dengan perkiraan awal mendorong harga emas terjun bebas,” ujarnya melalui riset harian, Rabu (12/8/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper