Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan, PT Eagle High Plantations Tbk., menyatakan bakal lebih selektif dalam mengembangkan kegiatan usaha atau ekspansi seiring dengan dampak pandemi Covid-19 yang menerpa sektor perkebunan kelapa sawit.
Direktur Eagle High Plantations Henderi Djunaidi mengatakan saat ini perseroan cenderung lebih wait and see terhadap penggunaan belanja modal atau capital expenditure (capex) seiring dengan banyaknya tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19.
Henderi menjelaskan bahwa perseroan hanya akan merealisasikan capex yang berhubungan dengan peremajaan dan operasional produksi pada tahun ini.
“Total capex yang sudah kami gunakan sebesar Rp50 miliar dan itu hanya untuk yang sifatnya peremajaan saja, dan terhadap alat berat, angkut, perbaikan pabrik, dan perumahan karyawan,” ujar Henderi saat paparan publik, Rabu (12/8/2020).
Emiten berkode saham BWPT itu mengaku terpaksa menunda rencana ekspansi pembangunan pabrik kelapa sawit baru di Kalimantan Timur. Berdasarkan catatan Bisnis, BWPT berencana membangun dua pabrik baru dengan kapasitas 60 ton per jam dan 90 ton per jam dari sebelumnya hanya sebesar 45 ton per jam.
Sepanjang paruh pertama tahun ini perseroan berhasil membukukan kenaikan pendapatan 1 persen menjadi sebesar Rp1,21 triliun dibandingkan dengan semester I/2019 sebesar Rp1,2 triliun.
Baca Juga
Selain itu, BWPT berhasil menyusutkan rugi bersih menjadi sebesar Rp416 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp491 miliar.