Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tekstil PT Trisula International Tbk. menikmati kontribusi pendapatan dari ekspor alat pelindung diri.
Direktur Utama Trisula International Santoso Widjojo menjelaskan bahwa produksi alat pelindung diri (APD) dilakukan melalui anak usaha PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing dan PT Trimas Sarana Garment Industry. APD yang yang dihasilkan berupa baju hazmat dan masker nonmedis untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan ekspor.
“Sampai dengan saat ini yang telah terealisasi, ekspor APD berkontribusi sebesar 5,4 persen dari total penjualan perseroan per 30 Juni 2020,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (10/8/2020).
Emiten berkode saham TRIS itu melaporkan penurunan penjualan bersih 11,56 persen secara tahunan menjadi Rp631,50 miliar per 30 Juni 2020. Kontribusi ekspor mencapai 51 persen atau setara dengan Rp324,2 miliar paruh pertama tahun ini.
Santoso mengatakan ada beberapa proyek yang sedang dalam proses penjajakan. Dengan demikian, perseroan optimistis kontribusi APD semakin besar.
“Sampai dengan akhir tahun akan terdapat peningkatan kontribusi APD untuk pasar ekspor,” imbuhnya.
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2020, TRIS membukukan laba bersih Rp2,12 miliar per 30 Juni 2020. Posisi itu turun dari Rp2,30 miliar periode yang sama tahun lalu.