Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah setelah rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal II/2020.
IHSG koreksi 0,02 persen persen atau 1,01 poin menjadi 5.073,99. Terpantau 164 saham menguat, 218 saham melemah, 150 saham stagnan. IHSG cenderung fluktuasi hari ini dengan bergerak di zona merah dan hijau bergantian.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2020 hari ini pada pukul 11:00 WIB. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam periode itu sebesar -5,32 persen, kontraksi terbesar sejak kuartal II/1998 sebesar -7,8 persen.
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II/2020 terkontraksi sebesar -5,32 persen (year on year/yoy) dibandingkan 5,07 persen pada periode sama tahun lalu.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berdasarkan harga konstan pada kuartal II/2020 sebesar Rp2.589,6 triliun.
Menurut Suhariyanto, efek domino Covid-19 di mulai dari masalah kesehatan hingga merembet ke masalah sosial dan ekonomi.
Baca Juga
"Ini bukan persoalan gampang. Kita bisa melihat negara pada triwulan kedua mengalami kontraksi," ungkap Suhariyanto.
Sebelumnya dari konsensus Bloomberg, pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi mengalami kontraksi hingga -4,72 persen dari rata-rata -4,70 persen.
Di antara konsensus tersebut, proyeksi kontraksi terdalam diberikan oleh UBS AG sebesar -8,82 persen. Sementara itu, Moody's Analytics masih memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2020 tumbuh positif 1,4 persen.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun ini bakal mengalami kontraksi di kisaran -3,5 persen hingga -5,1 persen dengan titik tengah di -4,3 persen.