Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

'Ngegas' Terus, Saham Produsen Indomie (ICBP) Balik ke Level Ceban

Saham Indofood CBP Sukses Makmur naik lebih dari persen dan bertengger ke leve Rp10.000. Saham ICBP terakhir kali bertengger di level Rp10.000 pada 16 Maret 2020.
Petugas sedang menurunkan karton produk mi instan Indomie. Mi instan merupakan salah satu produk unggulan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk./indofood.com
Petugas sedang menurunkan karton produk mi instan Indomie. Mi instan merupakan salah satu produk unggulan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk./indofood.com

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. melanjutkan penguatan di awal sesi kedua perdagangan hari ini. Saham produsen mi instan Indomie itu sempat menembus Rp14.425. 

Berdasarkan data Bloomberg, saham berkode ICBP bertengger di posisi 10.200 , naik 900 poin dibandingkan dengan penutupan kemarin. Kenaikan 9,68 persen itu mengantarkan saham ICBP sebagai salah satu saham dengan kenaikan tertinggi.

Saham ICBP dibuka di level 9.425 dan bergerak di rentang 9.200 s.d 10.425 hingga pukul 14.00 WIB. Total perdagangan saham ICBP mencapai 39,41 juta lembar senilai Rp386,94 miliar. 

Dalam satu pekan, saham ICBB memang ngegas terus. Anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk. itu sudah naik 12,5 persen dan mengurangi koreksi dalam periode tahun berjalan menjadi tinggal 9,16 persen.

Sebelumnya, ICBP secara resmi mendapat lampu hijau dari investor untuk mengakuisisi Pinehill Company Limited (PCL). Melalui siaran pers perseroan Senin (3/8/2020) pemegang saham ICBP menyetujui rencana akuisisi seluruh saham PCL dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang juga diselenggarakan hari ini.

“Dengan demikian, seluruh persyaratan awal rencana transaksi sebagaimana dimaksud dalam informasi kepada pemegang saham sehubungan dengan rencana akuisisi saham yang dipublikasikan pada tanggal 8 Juni 2020, telah terpenuhi,” tulis manajemen.

ICBP berencana untuk mengakuisisi PCL dengan nilai nominal sebesar US$2,99 miliar atau Rp44,11 triliun (asumsi US$1=Rp14.753). Manajemen sebelumnya menyebutkan mayoritas transaksi akan dibiayai oleh utang bank dengan tenor pinjaman selama 5 tahun. Mengenai perubahan tingkat bunga, saat ini perseroan masih dalam tahap diskusi dengan para kreditur potensial.

Untuk diketahui, Grup Pinehill memiliki 12 fasilitas pabrik dengan total jumlah kapasitas produksi sekitar 10 miliar bungkus yang tersebar di beberapa negara mulai dari Afrika, Asia, hingga Eropa. Pinehill juga memiliki jaringan distribusi di 33 negara dengan total populasi 885 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper