Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jebol Lagi, Rekor Harga Emas Tembus Rp1.039.000 per Gram

Harga emas di pasar spot mendekati level US$2.000 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka Comex sudah menembus US$2.012,5 per troy ounce. Kian hari, harga emas semakin mahal.
Emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk./mind.id
Emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk./mind.id

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas dunia kembali memecahkan rekor dengan menembus level US$2.000 per troy ounce. Harga emas terus merangsek naik seiring dengan spekulasi terkait stimulus perekonomian di Amerika Serikat.

Dilansir dari Bloomberg, harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 terpantau US$2.012,50 per troy ounce pada pukul 11.26 Waktu New York atau 22.26 Waktu Jakarta. 

Posisi tersebut naik atau naik 1,32 persen  atau 26,20 poin dari posisi penutupan kemarin. Pada perdagangan hari ini, harga emas Comex dibuka di level US$1.993,5 per troy ounce dan bergerak di rentang US$1.982,6 s.d US$2.014,20 per troy ounce.

Sementara itu, harga emas di pasar spot juga mendekati level US$2.000 per troy ounce. Harga emas di pasar spot terpantau naik 0,88 persen ke posisi US$1.994,37 per troy ounce setelah dibuka di level US$1.976.99 per troy ounce.

Dengan harga menembus US$2.012,5 per troy ounce, harga emas setara Rp1.039.000 per gram bila dikonversi ke rupiah (kurs 14.633) dan satuan gram. Adapun harga emas 24 karat Antam hari ini per gram dibanderol Rp1.029.000, level tertinggi sepanjang masa.

Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer mengatakan bahwa Kongres AS bergerak ke arah yang benar dalam pembicaraan stimulus dan dia masih berharap untuk mencapai kesepakatan.

Kepala Perdagangan Derivatif BMO Capital Markets Tai Wong mengatakan pernyataan Schumer memberikan sinyal stimulus akan mengucur dan hal ini sangat membantu pergerakan saham dan emas.

"Ini artinya departemen keuangan akan meminjam triliunan dolar yang suatu hari nanti harus kita bayar," ujarnya seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu, indeks S&P 500 terpantau naik 0,25 persen, begitu juga dengan indeks Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite masing-masing 0,48 persen dan 0,02 persen. Laju indeks saham acuan tersebut berbalik menguat setelah melemah pada pembukaan beberapa jam lalu.

Dengan lebih banyak stimulus, Goldman Sachs Group Inc. mengatakan bahwa emas adalah mata uang pilihan terakhir di tengah ancaman inflasi terhadap dolar. Goldman memperkirakan harga emas akan reli ke US$ 2.300. Bank of America Corp juga memprediksi harga emas bisa melonjak hingga US$3.000 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper