Bisnis.com, JAKARTA - Seluruh sektor mengalami pelemahan pada perdagangan perdana Agustus 2020 seiring dengan tingginya aksi jual investor asing.
Aksi jual investor asing di pasar modal dalam negeri membenamkan pergerakan indeks harga saham gabungan pada sesi perdana Agustus 2020.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 2,78 persen ke level 5.006,22 pada akhir sesi Senin (3/8/2020). Sebanyak 401 saham terkoreksi, 54 saham menguat, dan 241 saham stagnan.
Sejumlah bursa di kawasan Asean juga mengalami tekanan pada sesi perdagangan Senin (3/8/2020). Bursa Thailand, Malaysia, dan Filipina terkoreksi masing-masing 0,40 persen, 1,71 persen, dan 3,58 persen.
Investor asing menekan pasar modal dalam negeri dengan nilai net sell atau jual bersih Rp1,48 triliun. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi sasaran utama aksi jual dengan nilai net sell Rp593,0 miliar diikuti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) urutan kedua dengan Rp268,0 miliar.
Saham badan usaha milik negara (BUMN) lain yang menjadi sasaran aksi jual yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Rp74,5 miliar dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) Rp21,6 miliar. Adapun, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) juga ikut dilepas asing dengan nilai net sell Rp2,7 miliar.
Baca Juga
Data Bloomberg menunjukkan sektor saham pertambangan menjadi penekan utama IHSG dengan koreksi 4,54 persen diikuti oleh sektor saham properti 3,69 persen. Sektor saham infrastruktur dan sektor saham industri dasar turut menekan indeks dengan tertekan masing-masing 3,64 persen dan 3,01 persen.
Koreksi emiten-emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps jadi penekan utama pergerakan IHSG. BBRI dengan koreksi 5,38 persen dan BMRI dengan koreksi 5,17 persen jadi penekan utama indeks Senin (3/8/2020).
BBCA, TLKM, dan ASII ikut menekan pergerakan IHSG. Tiga emiten berkapitalisasi ratusan triliun itu terkoreksi masing-masing 1,76 persen, 4,26 persen, dan 5,24 persen.
Tabel kinerja sektoral pembentuk IHSG hari ini, Senin 3 Agustus 2020.
NO | Sektor | Sebelum | Terkini | Selisih | Selisih (%) |
1 | Infrastruktur | 904,062 | 871,177 | -32,89 | -3,64 |
2 | Perdagangan | 622,994 | 608,529 | -14,47 | -2,32 |
3 | Industri Dasar | 752,078 | 729,44 | -22,64 | -3,01 |
4 | Aneka Industri | 921,732 | 879,86 | -41,87 | -4,54 |
5 | Properti | 300,496 | 289,41 | -11,09 | -3,69 |
6 | Konsumer | 1.886,048 | 1.844,749 | -41,3 | -2,19 |
7 | Pertambangan | 1.370,175 | 1.339,654 | -30,52 | -2,23 |
8 | Manufaktur | 1.230,503 | 1.196,327 | -34,18 | -2,78 |
9 | Agri | 1.156,324 | 1.132,922 | -23,4 | -2,02 |
10 | Finansial | 1.134,929 | 1.104,883 | -30,05 | -2,65 |