Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE) tercatat menembus auto rejection atas (ARA) tiga hari berturut-turut sejak melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejumlah investor tercatat ikut menikmati cuan dari saham FORE ini.
Saham emiten pengelola gerai Fore Coffee ini tercatat telah meningkat 108,5% selama 3 hari perdagangan 14-16 April 2025 atau dibanding harga IPO Rp188 per saham ke harga Rp392 per saham pada Rabu pagi ini.
Bisnis mencatat, saham FORE saat ini digenggam oleh sejumlah pihak. Dalam catatan RTI Infokom, sebanyak 7,03 miliar saham FORE atau 78,9% dimiliki oleh Fore Holdings Pte. Ltd. (FHPL). Sementara itu, sebanyak 213.722 saham atau 0,002% dimiliki oleh PT Otten Coffee Indonesia.
Melansir prospektusnya, saham FHPL tercatat digenggam oleh beberapa pihak sebelum IPO. Pihak-pihak yang memiliki saham FHPL tersebut adalah EVLab Fore Pte. Ltd. dengan kepemilikan 16,11%, Otten Coffee Indonesia (OCI) sebanyak 5,12%, Ganesha Street Ltd. sebanyak 11,01%, East Ventures SEA 3 Pte. Ltd. sebesar 7,35%, dan Moluccas II Limited sebanyak 7,83%.
Lalu Marsela I Ltd. sebesar 11,95%, Fairmont L.P. sebanyak 7,01%, Light Forests Limited sebesar 5,12%, Fuji L.P. sebesar 6,32%, dan pemegang saham dengan kepemilikan kurang dari 5% sebanyak 22,17%.
Dalam keterangannya, dalam daftar pemegang saham FHPL dengan kepemilikan kurang dari 5% ini, terdapat nama Direktur Utama FORE Vico Lomar dengan kepemilikan 3,63%, Menang Investments Pte. Ltd. sebesar 3,42%, Santorini III Limited sebesar 2,44%, MSA China Fund II LP sebesar 2,24%, Spruce Capital Investment Pte. Ltd sebesar 1,23%, dan PT Bahagia Alam Sejahtera sebesar Rp1,14%.
Kemudian Agaeti Venture Capital Lp sebesar 0,95%, Elisa Suteja sebesar 0,93%, Dilhan Pillay Sandrasegara yang merupakan CEO Temasek sebesar 0,79%, Shengyu Ventures Limited sebesar 0,73%, dan 14th Street Capital Ltd. sebesar 0,63%.
Kemudian Como Management Pte. Ltd. dengan kepemilikan 0,45%, Karuizawa Pine Investments Ltd. sebesar 0,45%, Tedo Salim sebesar 0,37%, Jhoni Kusno sebesar 0,35%, dan Robin Boe dengan kepemilikan 0,34%.
Lalu PT Unicorn Nusantara Indonesia dengan kepemilikan sebesar 0,25%, Seah Kian Wee dengan kepemilikan 0,25%, Enniwati Budiman sebesar 0,25%, CV Kreasi Cahaya Abadi sebesar 0,17%, PT Triputra Investindo Arya milik TP Rachmat sebesar 0,14%, dan Divine Blessing Investments Ltd. sebesar 0,12%.
Sebagai informasi, FORE resmi tercatat di BEI setelah melepas 1,88 miliar saham atau sekitar 21,08% dari modal ditempatkan dan disetor kepada publik. Dengan harga penawaran sebesar Rp188 per saham, FORE mengantongi dana Rp353,44 miliar melalui IPO ini.
CEO Fore Coffee Vico Lomar menyampaikan FORE menargetkan pembukaan 55 outlet baru. Dengan pencapaian tersebut, total gerai Fore di seluruh Indonesia akan mencapai 300, termasuk di kota-kota tier 2 dan tier 3.
“Ekspansi akan tersebar ke seluruh Indonesia, bahkan tahun ini kita sudah bisa masuk ke wilayah Timur Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Vico menyebutkan bahwa dalam 5 tahun ke depan, Fore menargetkan memiliki total 600 outlet. Namun demikian, perusahaan belum memiliki rencana ekspansi ke luar negeri dalam waktu dekat.
Dengan rencana ekspansi ini, Fore berharap dapat meraih pertumbuhan profit sebesar 70%–80% sepanjang 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.