Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencetak peningkatan pendapatan, tetapi dengan laba bersih yang turun sepanjang tahun 2024. TLKM membukukan laba bersih Rp23,6 triliun pada 2024.
Mengutip laporan keuangannya, TLKM membukukan pendapatan sebesar Rp149,9 triliun sepanjang 2024. Pendapatan ini naik tipis 0,50% dari realisasi 2023 yang sebesar Rp149,2 triliun.
Berdasarkan informasi memonya, pendapatan ini disumbang oleh pos pendapatan data, internet, dan IT service sebesar Rp90,5 triliun, tumbuh 3,5% dari tahun sebelumnya sebesar Rp87,4 triliun.
Kemudian pendapatan IndiHome yang turun 8,8% year on year (YoY) berkontribusi Rp26,2 triliun; pendapatan SMS, Fixed, and Cellular Voice yang turun 15,5% berkontribusi Rp10,5 triliun; dan pendapatan Interkoneksi yang tumbuh 1,3% menyumbang Rp9,18 triliun.
Adapun pendapatan network and other Telco Services mencapai Rp13,4 triliun sepanjang 2024 atau tumbuh 17,4% daripada 2023.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, TLKM mencatatkan total beban konsolidasian sebesar Rp107 triliun, naik 2% daripada 2023 yang sebesar Rp104,8 triliun.
Baca Juga
Telkom juga menyampaikan EBITDA konsolidasian untuk periode 2024 menurun sebesar 3,3% YoY menjadi Rp75,0 triliun, dengan margin EBITDA untuk 2024 berada di kisaran bawah dari panduan, yaitu sebesar 50,0%, terdampak oleh Program Pensiun Dini (Early Retirement Program/ERP) yang dilakukan pada kuartal II/2024.
Akibatnya, laba bersih emiten berkode saham TLKM itu turun sebesar 3,7% YoY menjadi Rp23,6 triliun pada 2024. Pada 2023, TLKM mencetak laba bersih sebesar Rp24,56 triliun.
Sampai akhir 2024, Telkom mencatatkan total aset sebesar Rp299,7 triliun, meningkat sebesar 4,4% YoY dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp287,04 triliun.
Sementara itu, total liabilitas TLKM pada akhir 2024 tercatat sebesar Rp137,2 triliun, meningkat sebesar 5,1% YoY dari Rp130,4 triliun pada pengujung 2023.
Adapun jumlah ekuitas TLKM tumbuh stabil sekitar 3,8% YoY menjadi Rp162,5 triliun pada akhir 2024, dari Rp156,5 triliun pada 2023.