Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia dibuka variatif seiring dengan perhatian pasar yang tertuju pada pertemuan rutin bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (29/7/2020), indeks Kospi Korea Selatan membuka perdagangan hari ini dengan kenaikan 0,3 persen. DI sisi lain, pasar S&P/ASX 200 Australia terpantau stagnan sejak pembukaan.
Di sisi lain, pasar Jepang dibuka melemah setelah indeks Topix terkoreksi 0,3 persen. Sementara itu, indeks berjangka S&P 500 terpantau menguat 0,2 persen hingga pukul 09.01 waktu Tokyo, Jepang.
Pada perdagangan hari ini, investor mencermati tanda-tanda perlambatan ekonomi yang mungkin muncul karena kembali merebaknya pandemi virus corona beberapa hari belakangan. Penurunan keyakinan konsumen di AS menandakan terjadinya perlambatan pemulihan seiring dengan pembukaan kegiatan ekonomi yang tersendat di beberapa negara bagian.
Sementara itu, The Fed juga memperpanjang mayoritas program-program pinjamannya selama tiga bulan ke depan hingga akhir 2020. Para pelaku pasar mengantisipasi pernyataan dovish dari Gubernur The Fed, Jerome Powell.
"Saat ini ada dukungan yang cukup baik dari pasar maupun secara fiskal dan moneter yang menjaga kondisi saat ini. Namun, kami melihat pada kondisi saat ini akan cukup sulit untuk terjadi kemajuan yang berarti," jelas Chief Investment Strategist PNC Financial Services Group, Amanda Agati.
Selain itu, sejumlah perusahaan besar akan mengumumkan laporan keuangannya pada beberapa hari ke depan Rio Tinto dan Barclays akan merilis laporannya pada hari Rabu, disusul dengan Apple, Amazon.com, Alphabet, Credit Suisse, Samsung dan L’Oreal pada Kamis mendatang serta Chevron dan Caterpillar untuk hari Jumat.