Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Emiten Mengecewakan, Bursa AS Berguguran

Beberapa perusahaan kelas kakap bakal melaporkan hasil kinerja keuangan pada pekan ini. Investor tengah mencari petunjuk apakah gelombang kedua penyebaran virus bakal menggagalkan harapan pembukaan kembali perekonomian di beberapa negara.
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat anjlok seiring dengan musim laporan keuangan emiten yang mengecewakan di tengah kenaikan kasus infeksi baru virus corona (Covid-19).

Dilansir dari Bloomberg, indeks S&P 500 turun setelah berbagai emiten melaporkan kinerja yang di bawah ekspektasi. Indeks S&P turun 0,65 persen sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average juga turu 0,77 persen. Indeks Nasdaq Composite terkoreksi lebih dalam sebesar 1,27 persen.

Kinerja emiten seperti McDonald's Corp, 3M Co, dan Harley Davidson Inc yang di bawah perkiraan mendorong aksi jual pada saham-saham tersebut. 

Saham Pfizer Inc naik setelah produsen obat itu meningkatkan perkiraan pendapatan dan memulai tahap selanjutnya dalam percobaan vaksin virus corona. Saham Eastman Kodak Co juga melonjak seiring kabar pinjaman dari pemerintah AS.

Lebih lanjut, Starbucks Corp melaporkan penjualan yang sebanding plus melampaui estimasi para analis. Hal serupa juga terjadi pada Amgen Inc. Adapun Ebay Inc menaikkan proyeksi laba untuk tahun ini walaupun prediksi tersebut mengecewakan pelaku pasar. 

Beberapa perusahaan kelas kakap bakal melaporkan hasil kinerja keuangan pada pekan ini. Investor tengah mencari petunjuk apakah gelombang kedua penyebaran virus bakal menggagalkan harapan pembukaan kembali perekonomian di beberapa negara.

"Kita sudah melihat beberapa perusahaan mendapat manfaat dari lockdown dan banyak perusahaan di sisi lain benar-benar terimbas lockdown," ujar Kepala Investasi Charles Schwab Investment Management Bill McMahon seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (29/7/2020).

Untuk diketahui, pandemi terus mengamuk di beberapa negara bagian AS, Eropa, dan negara-negara berkembang termasuk India dan Brazil. Pemerintah harus menggandakan stimulus senilai US$11 triliun dolar dan dukungan bank sentral yang belum pernah terjai sebelumnya sejak krisis dimulai. 

The Federal Reserve akan mengumumkan keputusan suku bunga pada hari  ini. Pelaku pasar mengantisipasi kebijakan The Fed bakal dovish alias bunga acuan akan tetap rendah.

Kepala Strategi Investasi PNC Financial Service Group Amanda Agati mengatakan stimulus moneter maupun fiskal memberikan angin segar bagi pasar saham. Namun, dia mengingatkan, dalam kondisi seperti saat ini, terbilang sulit membuat progres. 

Berikut perkembangan indikator pasar

Saham

  • Indeks S&P 500 turun 0,6 persen
  • Indeks Stoxx Eropa naik 0,4 persen
  • MSCI Asia Pacific naik 0,4 persen

Mata Uang

  • Indeks Dolar AS Naik 0,1 persen
  • Euro turun 0,3 persen menjadi US$1,1716
  • Yen Jepang naik 0,3 persen menjadi 105,08 per dolar AS

Obligasi

  • Imbal hasil obligasi AS 10 tahun turun 4 basis poin menjadi 0,58 persen
  • Imbal hasil obligasi Jerman 10 tahun tidak berubah di posisi -1,09

Komoditas

  • Minyak mentah WTI turun 1,6 persen menjadi US$40,92 per barel
  • Emas menguat 0,9 persen menjadi US$1.959,71 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper