Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham India menguat pada perdagangan Senin (20/7/2020) karena investor fokus pada rilis laporan keuangan perusahaan sambil menimbang dampak dari penyebaran virus corona pada prospek bisnis.
Indeks S&P BSE Sensex naik 1 persen ke level 37.388,14 pada pukul 10.08 waktu India, setelah ditutup di atas level resisten teknis utama pada Jumat pekan lalu dan mencatat reli penguatan mingguan terpanjang sejak Desember 2019.
Rata-rata pergerakan 50 hari telah melampaui rata-rata pergerakan 100 hari, dan menciptakan pola golden cross yang dibaca oleh sejumlah investor sebagai pertanda penguatan lebih lanjut. Sementara itu, indeks NSE Nifty 50 juga menguat 0,9 persen hari ini.
"Sentimen yang mendasarinya tetap kuat dengan likuiditas yang cukup di pasar, sehingga indeks seharusnya dapat bertahan di zona beli," kata penasihat investasi di Arihant Capital Markets Ltd. Anita Gandhi.
"Kinerja perusahaan sejauh ini positif," lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.
Sebanyak 17 dari dari 19 indeks sektoral BSE Ltd. menguat, dipimpin oleh sektor perbankan.
Baca Juga
Saham HDFC Bank Ltd. menjadi penopang terbesar indeks Sensex dengan penguatan 4 persen. Di sisi lain, saham Sun Pharmaceutical Industries Ltd. mengalami penurunan terbesar dan menjadi hambatan terbesar dengan pelemahan 2,9 persen.
Dari enam emiten di indeks Nifty 50 yang telah mengumumkan laporan keuangan kuartal II/2020, empat di antaranya mencatat kinerja di atas atau sejalan dengan proyeksi analis.
ACC Ltd. dan SBI Card & Payment Services Ltd. dijadwalkan merilis laporan keuangan hari ini.
Sementara itu, mata uang rupee melemah 0,1 persen ke level 75,9525 per dolar AS, sedangkan imbal hasil pada obligasi pemerintah tahun 2030 turun satu basis poin menjadi 5,80 persen.