Bisnis.com, JAKARTA— PT Indofarma Tbk. optimistis akan kembali mencetak keuntungan pada 2020. Bisnis alat kesehatan diyakini akan menjadi penopang kinerja keuangan perseroan tahun ini.
Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyatno mengungkapkan pendapatan perseroan sampai dengan pertengahan 2020 didominasi dari lini alat kesehatan (alkes). Alkes yang dijual menurutnya kebanyakan peralatan terkait Covid-19.
“Jadi tantangan ke depan bagaimana memproduksi alat kesehatan yang terkait dengan new habbit atau normal baru. Pertumbuhan alkes kami luar biasa pada semester I/2020,” jelasnya kepada Bisnis, Senini (20/7/2020).
Herry mengatakan kontribusi pendapatan tahun lalu masih didominasi bisnis farmasi. Akan tetapi, kondisi berbalik sepanjang semester I/2020.
“Tahun ini alkes 60 persen dan farmasi 40 persen. Nah, kuartal III dan kuartal IV akan dilihat nanti karena kami juga banyak proyek untuk bisnis farmasi dan biasanya tender semester II/2020,” paparnya.
Dia mengatakan pesanan untuk alkes perseroan meningkat tajam sepanjang semester I/2020. Pemesanan itu datang dari perusahaan swasta dan BUMN.
Baca Juga
Herry mengungkapkan perseroan masih akan meluncurkan tujuh produk alkes pada akhir Juli 2020. Pengembangan itu memanfaatkan fasilitas yang telah dimiliki perseroan.
Dia menargetkan perseroan dapat mengantongi pendapatan Rp1,645 triliun akhir 2020. Dari situ, bottom line atau laba bersih diperkirakna mencapai Rp30 miliar.
“Bottom line itu sekitar Rp30 miliar tetapi belum final,” imbuhnya.
Berdasarkan 2019 yang telah diaudit, INAF mencetak laba Rp7,96 miliar atau berbalik dari posisi rugi pada tahun sebelumnya sebesar Rp32,73 miliar. Pencapaian itu juga pertama kali dalam 3 tahun terakhir karena perseroan merugi pada 2016—2018.
Sementara itu, Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengungkapkan lini alkes perseroan sudah mulai berkontribusi signifikan. Menurutnya, komposisi antara bisnis tersebut dengan farmasi mulai seimbang pada semester I/2020.
Arief mengungkapkan penyebaran Covid-19 telah meningkatkan permintaan alkes perseroan. Pihaknya menyebut ada tender-tender yang maju dari sebelumnya dilakukan paruh kedua tiap tahunnya.
“Sekarang agak saya sedikit ubah portfolionya sehingga di alkes kami coba lebih signifikan kontribusinya,” jelasnya.
Arief menambahkan kinerja semester I/2020 mengalami perbaikan cukup signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Perseroan menyebut kerugian kuartal I/2020 disebabkan siklus awal tahun industri farmasi yang memang belum banyak permintaan.