Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah, IPO di Indonesia Tertinggi Se-Asean dan Masih Bertambah

IPO di Indonesia disebut tertinggi di Asean dengan 28 emiten hingga semester I/2020. Namun, ternyata masih bakal bertambah di tahun ini
Jumlah perusahaan yang melakukan IPO di Indonesia selama semester I/2020 disebut yang terbanyak se-Asean dan masih bakal terus bertambah hingga akhir tahun.(Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)
Jumlah perusahaan yang melakukan IPO di Indonesia selama semester I/2020 disebut yang terbanyak se-Asean dan masih bakal terus bertambah hingga akhir tahun.(Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Bisnis.com, JAKARTA— Pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) disebut sebagai yang tertinggi di Asean dari sisi jumlah perusahaan dengan 28 emiten baru. Menariknya, jumlahnya masih terus bertambah di sisa tahun 2020.

Dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada pekan depan tambahan emiten baru bakal meramaikan pasar saham. PT Prima Globalindo Logistik bakal menjadi emiten baru ke-33 pada tahun ini dengan target penggalangan dana senilai Rp16,5 miliar.

Selain saham, perusahaan logistik itu juga akan menerbitkan waran seri I. Dengan begitu, perseroan menerbitkan sebanyak 35 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh sebesar 210 juta saham.

Adapun, Bisnis mencatat bahwa hingga awal Juli, pasar modal mendapat tambahan emiten baru sebanyak 32 emiten. Dari IPO yang digelar selama masa pandemi itu, terdapat Rp3,9 triliun yang terkumpul.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna Setya menjelaskan bahwa dampak dari pandemi Covid-19 telah memberikan pengaruh terhadap perekonomian global tidak terkecuali pasar modal.

Namun demikian, dalam kondisi yang dinamis aktivitas pendanaan melalui IPO masih yang paling tinggi di Asean.

"Ternyata aktivitas IPO sampai Juni 2020 juga lebih tinggi dibandingkan 2018-2019," katanya.

Jumlah IPO saham sudah mencapai 28 emiten baru, meningkat dari posisi semester I/2019 sebanyak 21 emiten, dan semester I/2018 sejumlah 17 emiten.

Adapun, hingga saat ini, jumlah IPO terus bertambah menjadi 32 perusahaan dengan total emisi Rp3,82 triliun. Total emiten pun sudah mencapai 696 perusahaan.

Sementara itu, rata-rata realisasi IPO di Asia Tenggara pada semester I/2020 tidak mencapai dua digit. Malaysia misalnya hanya 7 perusahaan IPO, Singapura 5 perusahaan, Thailand 2 perusahaan, dan Filipina 1 perusahaan.

Hingga 10 Juli 2020, terdapat 19 perusahaan yang berencana melakukan pencatatan saham di BEI. Calon penghuni baru bursa efek itu berasal dari beberapa sektor.

Perinciannya, sembilan perusahaan dari sektor niaga, layanan dan investasi; dua perusahaan dari sektor barang konsumsi dan tiga sisanya berasal dari sektor agrikultur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper