Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Rabu (15/7/2020) seiring dengan rilis data neraca perdagangan Indonesia periode Juni 2020.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.588 per dolar AS, terkoreksi 0,95 persen atau 138 poin. Kinerja itu pun menjadikan rupiah sebagai satu-satunya mata uang yang melemah di Asia, di saat semua mata uang berhasil menguat melawan dolar AS.
Padahal, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,34 persen ke level 95,935 poin.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa membaiknya data internal belum bisa membawa nilai tukar rupiah berbalik untuk diperdagangkan di zona hijau.
“Bahkan, intervensi Bank Indonesia dI pasar Valas, Obligasi dan SUN dalam perdagangan DNDF juga kurang membuahkan hasil sehingga berdampak terhadap keluarnya arus modal asing dari pasar dalam negeri,” ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya, Rabu (15/7/2020).
Adapun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia periode Juni 2020 berhasil surplus US$1,27 miliar, yang terdiri atas nilai ekspor US$12,03 milar dan nilai impor US$10,76 miliar.
Realisasi itu lebih baik dibandingkan dengan ekspektasi pasar yaitu ekspor diperkirakan terkontraksi 7,765 persen year-on-year (YoY), sedangkan impor terkontraksi 16,455 persen YoY sehingga neraca perdagangan hanya akan surplus US$1,1 miliar.
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia selama periode Januari-Juni 2020 berada pada posisi surplus US$5,5 miliar, lebih baik dari neraca perdagangan pada periode yang sama tahun lalu yaitu defisit US$1,93 miliar.
Selain itu, pasar juga dipengaruhi oleh memburuknya hubungan antara AS dan China baik terkait kasus Hong Kong maupun di Laut China Selatan.
Ketegangan di laut China selatan kembali memanas setelah Inggris dilaporkan siap bergabung dengan AS dan Jepang di Indo-Pasifik untuk melawan China. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan telah meneken aturan untuk mengenakan sanksi terhadap China atas campur-tangannya di Hong Kong.
Dia juga mengatakan telah menekan perintah eksekutif untuk mengakhiri status keistimewaan Hong Kong.
Dengan sentimen-sentimen tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah masih akan bergejolak dan mengalami pelemahan yang cukup tajam pada perdagangan Kamis (16/7/2020) di level Rp14.550 hingga Rp14.600 per dolar AS.
Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 37 poin atau 0,26 persen ke level Rp14.625 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,01 poin atau 0,014 persen ke level 96,095 pada pukul 14.54 WIB.
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 96 poin atau 0,66 persen ke level Rp14.683 per dolar AS menjelang akhir perdagangan.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,05 poin atau 0,05 persen ke level 96,131 pada pukul 14.27 WIB.
Nilai tukar rupiah melemah 47 poin atau 0,32 persen ke level Rp14.635 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik 0,09 persen atau 0,091 poin ke posisi 96,172 pukul 13.23 WIB.
Nilai tukar rupiah berbalik melemah 37 poin atau 0,25 persen ke level Rp14.625 per dolar AS, saat indeks dolar AS naik tipis 0,03 persen atau 0,029 poin ke posisi 96,110.
Nilai tukar rupiah menguat 25 poin atau 0,17 persen ke level Rp14.563 per dolar AS, saat indeks dolar AS berbalik naik 0,06 persen atau 0,056 poin ke posisi 96,137.
Nilai tukar rupiah berhasil rebound dengan dibuka terapresiasi 28 poin atau 0,19 persen ke level Rp14.560 per dolar AS, saat indeks dolar AS melandai 0,03 persen atau 0,033 poin ke posisi 96,048.