Bisnis.com, JAKARTA - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) optimistis dapat meningkatkan angka penjualan semen di paruh kedua 2020.
Pangsa pasar utama masih akan menjadi tumpuan utama perusahaan di samping peluang ekspor potensial yang tengah dikaji manajemen.
Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa Antonius Marcos mengatakan, penjualan semen pada semester I/2020 memang mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu. INTP mencatatkan penjualan semen sebesar 7.2 juta ton di paruh pertama tahun 2020, atau lebih rendah 8 persen bila dibandingkan dengan semester I/2019.
Marcos menjelaskan, penurunan volume penjualan terjadi seiring dengan kondisi pasars emen di Indonesia yang turut terkontraksi. Selain itu, faktor faktor di luar kendali perusahaan juga kian memperberat upaya penjualan INTP.
"Di awal tahun 2020, terjadi bencana banjir besar sebanyak empat kali yang terjadi di Jabodetabek. Selain itu, dampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi virus corona di kuartal II/2020 juga menghambat industri," jelasnya saat dihubungi pada Kamis (16/7/2020).
Memasuki semester II/2020, INTP optimistis volume penjualan akan kembali merangkak naik. Pelonggaran PSBB memunculkan peluang baru dalam penjualan yang sebelumnya tidak dapat dilakukan oleh perusahaan, salah satunya adalah sektor konstruksi, baik pemerintah maupun swasta, yang kembali bergerak.
"Jika kedepannya pemerintah meluncurkan kebijakan- kebijakan yang mendukung dunia usaha, kami optimis akan memberikan sinergi yang positif dan meningkatkan kinerja kami pada semester II/2020," katanya.
Adapun, strategi INTP pada paruh kedua tahun ini adalah tetap fokus kepada pangsa pasar utama. Perseroan akan mengoptimalkan pengeluaran semen di terminal-terminal yang tersebar di berbagai daerah.
Di sisi lain, INTP juga akan terus berupaya mencari peluang ekspor yang menguntungkan. Hingga saat ini, pihaknya masih terus mengkaji pasar-pasar di luar negeri yang potensial.
"Program efisiensi biaya produksi dan biaya distribusi juga terus kami lakukan dalam rangka mempertahankan kinerja dari bottom line," jelasnya.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2020, INTP mampu membukukan kenaikan laba bersih 0,88 persen pada kuartal I/2020. Kendati penjualan terkoreksi. perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp3,36 triliun, turun 9,91 persen terhadap pendapatan pada kuartal I/2019 senilai Rp3,73 triliun.
Pendapatan tersebut terdiri dari penjualan semen kepada pihak berelasi sebesar Rp30,07 miliar dan kepada pihak ketiga sebesar Rp3,04 triliun. Keduanya mengalami penurunan sebesar 27,29 persen dan 8,42 persen secara tahunan.
Selain itu, pendapatan juga dikontribusi dari penjualan beton siap pakai yang mencapai Rp291,67 miliar, turun 20,1 persen secara tahunan. Sementara itu, penjualan agregat memberikan kontribusi pendapatan senilai Rp172 juta, turun 92,02 persen secara tahunan.
Penjualan yang menurun diimbangi dengan penurunan beban pokok sebesar 10,54 persen menjadi Rp2,29 triliun. Hal ini membuat, perolehan laba kotor perseroan hanya turun 8,52 persen menjadi Rp1,06 triliun.