Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Terlemah di Asia Meski Laporan Neraca Perdagangan Surplus

Pada perdagangan Rabu (15/7/2020) pukul 11.52 WIB, nilai tukar rupiah melemah 102,5 poin atau 0,71 persen ke level Rp14.552 per dolar AS
Karyawati menunjukan mata uang Rupiah dan Dollar Ameika Serikat di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukan mata uang Rupiah dan Dollar Ameika Serikat di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah mengalami pelemahan di tengah laporan surplus negara perdagangan Juni 2020 sebesar US$1,27 miliar.

Pada perdagangan Rabu (15/7/2020) pukul 11.52 WIB, nilai tukar rupiah melemah 102,5 poin atau 0,71 persen ke level Rp14.552 per dolar AS, saat indeks dolar AS terkoreksi tipis 0,04 persen atau 0,041 poin ke posisi 96,218.

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Asia cenderung bervariasi pada perdagangan hari ini. Adapun, rupiah menjadi mata uang yang terlemah di Asia, sedangkan won Korea Selatan menjadi jawara dengan penguatan 0,34 persen.

Sementara itu, siang ini Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Juni 2020 mengalami surplus sebesar US$1,27 miliar.

Surplus ini lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$2,09 miliar. Surplus ini dipicu oleh posisi ekspor yang lebih tinggi dibandingkan impor. Kinerja ekspor Juni 2020 mencapai US$12,03 miliar, naik 2,28 persen secara year-on-year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$11,76 miliar.

Pertumbuhan ekspor ini terkerek oleh pertumbuhan ekspor non migas sebesar 3,63 persen menjadi US$11,45 miliar pada Juni 2020 dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, jika dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor pada Juni 2020 meningkat hingga 15,09 persen. Kenaikan terjadi untuk ekspor migas dan nonmigas.

Ekspor migas meningkat 3,8 persen menjadi US$580 juta dan ekspor nonmigas naik sebesar 15,73 persen menjadi US$11,45 miliar.

Sementara itu, impor pada Juni 2020 tercatat sebesar US$10,76 miliar atau turun -6,36 persen dibandingkan tahun lalu sebesar US$11,50 miliar. Penurunan ini dipicu oleh anjloknya impor migas sebesar -60,47 persen menjadi US$680 juta, dibandingkan US$1,71 milar tahun lalu.

Jika dibandingkan bulan lalu, impor Juni 2020 meningkat hingga 27,56 persen menjadi US$10,76 miliar. Kenaikan ini ditopang oleh kenaikan dari impor migas sebesar 2,98 persen menjadi US$680 juta dan migas sebesar US$10,09 miliar.

Berikut tabel kinerja mata uang Asia siang ini termasuk rupiah hingga pukul 11.52 WIB

Mata UangNilaiPerubahanPerubahan (%)
107.26000.0200+0.02%
122.2400-0.0100-0.01%
13.83730.0033+0.02%
7.7507-0.0007-0.01%
1.3912-0.0008-0.06%
75.01700.2160+0.29%
0.69940.0019+0.27%
0.65500.0018+0.28%
29.4730-0.0420-0.14%
1,201.6000-4.0800-0.34%
49.4680-0.0720-0.15%
14,552.5000102.5000+0.71%
75.3100-0.1175-0.16%
7.0015-0.0042-0.06%
4.2650-0.0060-0.14%
31.55200.0220+0.07%
3.9764-0.0063-0.16%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper