Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rumah sakit PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. telah menggunakan dana hasil penawaran umum sebesar Rp561,68 miliar dalam empat tahn.
Emiten berkode saham SRAJ itu mengumpulkan dana penawaran umum sebesar Rp621,44 miliar pada November 2016. Dengan demikian sisa hasil dana penawaran umum menjadi Rp57,05 miliar atau 9,18 persen dari total dana hasil penawaran umum.
Melalui keterbukaan informasi, manajemen melaporkan sisa dana itu disimpan di 5 bank yang berbeda, antara lain Bank Mayapada, Bank Mandiri, dan Bank BCA.
Dari dana hasil penawaran umum, SRAJ membaginya lima entitas berbeda. Dana paling besar ditempatkan di PT. Nirmala Kencana Mas (NKM) sebesar Rp200 miliar. Lalu PT. Karya Kharisma Sentosa sebesar Rp118,87 miliar dan PT. Nusa Sejahtera Kharisma Rp125 miliar.
Belum lama ini, SRAJ dan NKM juga menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan Bank BNI sebesar Rp500 miliar. SRAJ mendapatkan Rp200 miliar sedangkan NKM senilai Rp300 miliar.
Fasilitas Kredit itu digunakan oleh perseroan untuk refinancing atas Pembiayaan Rumah Sakit Mayapada yang terletak Perumahan Modernland dan Jalan Lebak Bulus I. Perseroan mendapatkan jangka waktu fasilitas kredit sepanjang 120 bulan terhitung dari sejak Juni 2020.
Baca Juga
Adapun tingkat suku bunga atas fasilitas kredit itu mencapai 11 persen per tahun, tarif bunga dapat ditinjau ulang setiap saat dan disesuaikan dengan bunga kredit yang berlaku di BNI.
SRAJ menjaminkan fasilitas kredit pada pemberian jaminan tanah dan bangunan rumah sakit di Tangerang dan Lebak Bulus, Selain itu, menggunakan jaminan pribadi Sri Dato Tahir sebagai pemilik grup Mayapada.
“Transaksi Fasilitas Kredit dan pemberian jaminan antara Debitur dengan BNI merupakan transaksi material diatas 20 persen dari ekuitas namun tidak lebih dari 50 persen,” pungkas manajemen.