EBisnis.com, JAKARTA - PT Cahaya Bintang Medan Tbk. (CBMF) optimistis mampu membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 15 persen pada 2020 seiring dengan peningkatan permintaan furnitur.
Cahaya Bintang Medan menjadi salah satu pendatang baru di Bursa Efek Indonesia pada 2020 yang mencetak pertumbuhan laba bersih pada kuartal I/2020.
Mengutip laporan keuangannya, emiten yang melantai di BEI pada 9 April 2020 itu membukukan pendapatan Rp33,33 miliar per Maret 2020, terkoreksi 4,42 persen year on year. Namun, laba bersih mampu melonjak 129,3 persen yoy menjadi Rp4,93 miliar.
Sekretaris Perusahaan Cahaya Bintang Medan Felicia Kweesly mengungkapkan laba bersih perseroan tumbuh signifikan sebesar 129 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pencapaian itu menurutnya karena tingginya permintaan produk furnitur perseroan seperti lemari pakaian dan meja belajar anak.
“Perseroan tetap menjaga target [pertumbuhan] penjualan pada tahun ini setidaknya 15 persen,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (7/7/2020).
Felicia mengatakan strategi yang dijalankan dengan melakukan efisiensi. CBMF menurutnya juga tengah mengarah ke penjualan produk secara daring atau online.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis, perseroan juga menyasar pasar di luar Sumatra, guna mendorong pertumbuhan penjualan perseroan.
Felicia mengatakan penjualan furnitur perseroan merupakan yang terbesar di Sumatra. Oleh karena itu, emiten bersandi saham CBMF tersebut muai menjangkau pasar Pulau Jawa dan Kawasan Indonesia Timur.
Pemasok produk furnitur untuk Olympic Furniture itu, telah masuk ke Surabaya. Selanjutnya, perseroan akan menyasar Jakarta dan sekitarnya, serta Makasar.
"[Surabaya] ada peningkatan cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya. Dan memang, sedang digarap lebih jauh," katanya kepada Bisnis, Kamis (18/6/2020).
Namun, pandemi Covid-19 menjadi kendala untuk memperluas jaringan distribusi, sehingga untuk menyiasatinya perusahaan furnitur asal Sumatra Utara itu tengah mengembangkan platform penjualan online.
Felicia mengatakan platform tersebut untuk mengimbangi penjualan offline yang terganggu karena penyebaran corona. Dalam fase normal baru, pabrik perseroan mulai beroperasi dengan tetap menjaga jarak, kebersihan, dan penggunaan masker.
Perseroan juga menambah produk baru sesuai dengan tren pasar, terutama produk yang menyasar pasar milenial dan pasangan muda.
"Kami terus mencari tahu apa kebutuhan pasar, menjaga kualitas mulai bahan baku, proses produksi, pengemasan, dan distribusi. Ini menjadi keunggulan kami untuk bersaing," imbuhnya.