Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Anjlok, Laba Wasita Beton (WSBP) Turun 63 Persen

Emiten berkode saham WSBP itu membukukan laba bersih senilai Rp104,57 miliar pada 3 bulan pertama tahun ini
Pekerja PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) menyelesaikan proses akhir pembuatan produk Spun Pile di Plant Karawang Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pekerja PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) menyelesaikan proses akhir pembuatan produk Spun Pile di Plant Karawang Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Beton Precast Tbk. mengalami penurunan laba bersih sebesar 63,51 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal I/2020.

Emiten berkode saham WSBP itu membukukan laba bersih senilai Rp104,57 miliar pada 3 bulan pertama tahun ini. Jumlah itu menurun 63,51 persen dari posisi laba pada kuartal I/2019 yang mencapai Rp286,58 miliar.

Kinerja ini sejalan dengan perolehan pendapatan pada periode tersebut yang mencapai Rp753,65 miliar. Pendapatan ini menurun 65,75 persen terhadap perolehan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,2 triliun.

Pendapatan dari segmen precast yang menurun 65,58 persen (yoy) menjadi Rp319,18 miliar. Sementara itu, pendapatan dari segmen readymix dan jasa konstruksi, turun masing-masing 54,82 persen dan 81,3 persen menjadi Rp335,91 miliar dan Rp98,56 miliar.

Kendati demikian, penurunan pendapatan juga diikuti dengan penurunan beban pokok yang lebih tinggi, yakni 68,7 persen (yoy) menjadi Rp566,37 miliar. Alhasil, laba kotor perseroan turun 52,11 persen (yoy), menjadi Rp187,28 miliar.

Efisiensi juga dilakukan pada beban penjualan dan beban umum & administrasi. Kedua pos beban itu turun masing-masing 48,53 persen (yoy) dan 30,81 persen (yoy).

Kendati demikian, perseroan mencatatkan beban selisih kurs Rp168,06 miliar meningkat 302,71 persen (yoy). Beban keuangan perseroan juga naik tipis 0,59 persen (yoy) menjadi Rp30,33 miliar.

Kinerja ini membuat perolehan laba bersih perseroan tertekan lebih dalam dibandingkan laba kotor. Namun, margin laba kotor dan margin laba bersih perseroan meningkat, menjadi 13,88 persen dan 24,85 persen.

Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana menyatakan perseroan akan terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi pada sisa tahun ini. Perseroan juga akan berupaya mengembangkan inovasi produk.

“Ke depannya kami akan melakukan upaya untuk mencapai target melalui efisiensi biaya, renegosiasi perjanjian dengan bank terkait pinjaman, melakukan inovasi untuk pengembangan produk baru, dan penguatan tim pemasaran,” katanya melalui siaran pers, Senin (29/6/2020).

Adapun, hingga kuartal I/2020 dia menyatakan bahwa perolehan kontrak baru perseroan mencapai Rp577 miliar. Dengan tambahan ini, total kontrak dihadapi perseroan mencapai Rp9,49 triliun per akhir Maret 2020.

Beberapa proyek yang didapatkan pada periode tersebut di antaranya, Tol Padang—Sicincin, Tol Semarang—Demak, Tol Penajam—Balikpapan, Addendum Tol Krian—Legundi—Bunder—Manyar (KLBM), dan Bandara Kediri.

“Kontrak baru yang didapat didominasi oleh proyek eksternal sebesar 87 persen. Sementara itu, sisanya berasal dari internal,” katanya.

Berdasarkan catatan Bisnis, hingga Mei perseroan membukukan kontrak baru Rp713 miliar. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan perolehan kontrak pada Januari—Mei 2019 yang mencapai Rp2,39 triliun.

Menghadapi pandemi Covid-19, perseroan menyatakan akan melakukan rasionalisasi target pada tahun ini. Namun, hingga saat ini perumusan target baru masih dalam kajian internal perseroan.

Sebelum adanya pandemi Covid-19, perseroan menargetkan pendapatan usaha dan laba bersih pada tahun ini akan mencapai Rp10 triliun dan Rp1 triliun.

Di sisi lain, perseroan membidik kontrak baru senilai Rp11,9 triliun pada 2020. Dari target itu, sebanyak Rp5,89 triliun di antaranya ditargetkan akan berasal dari pihak eksternal.

Pada tahun lalu emiten berkode saham WSBP ini membukukan kontrak baru Rp7,03 triliun. Sementara itu, pendapatan dan laba bersih tercatat sebesar Rp7,46 triliun dan Rp806,14 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper